BAB 2 "Pasrah"
Banyak oranng terjebak dalam konsep "pasrah". Identiknya "pasrah" berarti merelakan segala yang telah terjadi dan diberikan diserahkan semuanya kepada sesuatu yang bisa mengubah dan menyelesaikannya. dalam hal penganut agama ketika ia buntu dalam segala hal biasanya ia berpasrah kepada Tuhan yang maha segalanya.
Namun, seringkali orang-orang terjebak dalam konsep "berpasrah". dengan menggunakan "pasrah" untuk menyelesaikan masalah. semua orang tidak peduli dengan refleksi dari usaha, mereka buru-buru terlalu mengamankan kenyamanannya dengan pasrah yang telah terjadi.
Padahal mereka masih bisa berusaha, masih bisa melakukan sesuatu yang bisa mengubah persepsi pasrahnya. Tidak semua orang bisa menyelesaikan masalahnya dengan tenang. Mereka terlalu cepat ingin menyelesaikan sehingga ada rasa kecewa yang mendalam dari nalurinya yang mengakibatnya dirinya berpasrah dengan keadaan.
apakah pasrah itu perlu? iya perlu ketika semua usaha yang telah kita lakukan berada diujung jalan, sehingga tak ada jalan lain selain berbalik dan mencari jalan sepetak yang masih mungkin bisa dilewati menuju tujuan. Tapi terkadang pasrah menjadi kambing hitam, karena banyak orang menyerah setelah berada ditengah jalan dan melihat kedepan seperti jalan buntu dan tidak ada jalan lagi, padahal diujung yang berkabut itu ada tujuan yang melambai ingin digapai.
Semua dari kita pasti tidak ingin pasrah karena merasa jalan sudah tidak ada lagi. seperti yang dikatakan sebelumnya tidak mengapa kita berbalik dan mencari jalan lain.
0 Response to "BAB 2 "Pasrah""
Posting Komentar