MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN

II.  PEMBAHASAN
       A.    Pengertian Manajemen dan Manajemen Pendidikan
1.      Pengertian manajemen
Setiap ahli memberi  pandangan yang berbeda tentang batasan manajemen, karena itu tidak mudah memberi arti universal yang dapat diterimah oleh semua orang. Namun demikian, pikiran-pikiran ahli tentang definisi manajemen kebanyakan menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses mendayagunakan orang dan sumber lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.[1]
Dalam prkatiknya, melakukan manajerial dapat menggunakan kemampuan atau keahlian dengan mengikuti suatu alur/prosedur keilmuan secara ilmiah dan ada juga karena berdasaran pengamalan dengan lebih menonjol kekhasan atau gaya manajer dalam mendayagunakan kemampuan orang lain.[2]
Manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian yang selanjutnya menjadi cikal bakal manajemen sebagai suatu profesi. Manajemen sebagai suatu ilmu menekankan perhatian pada keterampilan dan kemampuan material yang diklasifikasikan menjadi kemampuan/keterampilan teknikal, manusiawi, dan konseptual.[3]
Manajemen sebagai suatu proses yaitu dengan menentukan langkah yang sistematis dan terpadu sebagai aktivitas manajemen. Manajemen sebagai seni tercermin dari perbedaan gaya (style) seseorang dalam menggunakan atau memperdayakan orang lain dalam mencapai tujuan.[4]
Istilah manajemen lebih banyak digunakan pada literatur keluaran pemikir Inggris, sedangkan dari literature pemikir-pemikir bangsa amerika lebih dikenal dengan istilah administrasi. Di Indonesia, kedua istilah ini dalam kedudukannya dapat diartikan sama sejajar, administrasi lebih tinggi dari manajemen. Memposisikan administrasi sebagian dari manajemen merujuk pada pemahaman bahwa administrasi sebagai suatu pekerjaan tata tulis (clerical work). Sedangkan administrasi dalam pemahaman konsep keilmuan dipandang sebagai suatu bidang ilmu yang melengkapi suatu usaha pembuatan  gunakan kebijakan secara menyeluruh dan penataan kelembagaan dengan mendayagunakan seluruh sumber dan teknik untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Di dalamnya terdapat suatu usaha manajerial.[5]
Istilah manajemen lebih dikenal dan umum di pakai dalam dunia perusahaan/ekonomi dari pada di dalam dunia pendidikan. Manajemen adalah proses untuk menyelenggarakan mengatasi tujuan tertentu. Ternyata definisi manajemen mirip dan mengandung pengertian yang hampir sama dengan pengertian dalam rumusan administrasi pendidikan.[6]
Manajemen adalah fungsi dewan manajer, untuk menetapkan kebijakan (policy) mengenai berbgai macam produk yang akan dibuat, bagaimana pembiayaannya, memberikan servis dan memilih serta melatih pegawai, dan lain-lain faktor yang mempengaruhi kegiatan suatu usaha. Lebih-lebih lagi manajemen bertanggung jawab dalam membuat susunan organisasi untuk melaksanakan kebijakan itu. Definisi lebih menonjolkan pada perusahaan/ekonomi. Namun jika artinya yang prinsip kita terapkan dalam penyelenggaraan pendidikan, maka manejemen dalam arti manajemen sekolah sama dengan administrasi pendidikan.[7]
Berikut ini merupakan definisi manajemen dari beberapa ahli:
a.       Menurut Sudjana, manajemen merupakan rangkaian berbagai kegiatan wajar yang dilakukan oleh seseorang berdasarkan norma-norma yang telah ditetapkan dan dalam pelaksanaannya memiliki hubungan dan saling ketergantungan antara lainnya. Hal tersebut dilaksanakan  orang atau beberapa orang yang ada dalam organisasi.[8]
b.      Menurut Stoner, manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan usaha-usaha para organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi.[9]
c.       Menurut Arifin Abdurrahman bahwa manajemen adalah kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran dan tujuan pokok yang telah ditentukan dengan menggunakan orang-orang pelaksana. Jadi dalam hal ini kegiatan dalam manajemen terutama adalah mengola orang-orangnya sebagai pelaksana.[10]
d.      Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, manajemen adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjukkan kepada usaha kerjasama antar dua orang atau lebih untuk mencapai suatu yang telah ditentukan.[11]
Dengan demikian manajemen merupakan suatu proses yang kontinu yang bermuatan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mengkoordinasi dan menggunakan segala sumber untuk mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien.[12] 



2.      Pengertian manajemen pendidikan
Secara sederhana manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan praktek yang terkait dengan organisasi pendidikan. Manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif. Namun demikian untuk mendapatkan pengertian yang lebih komprehensif diperlukan pemahaman tentang pengertian, proses, dan subtansi pendidikan. Bahwa pendidikan merupakan proses timbale balik antara kepribadian individu dalam penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan. Yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan adalah suatu upaya yang diciptakan untuk membantu kepribadian individu tumbuh dan berkembang serta bermanfaat bagi kehidupan. [13]
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha yang diciptakan lingkungan secara sengaja dan bertujuan untuk mendidik, melatih, dan membimbing seseorang agar dapat mengembangkan kemampuan individu dan sosial.
Mengadaptasi pengertian manajemen dari para ahli dapat dikemukakan bahwa manajemen pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.[14]
Dalam lingkup mikro, Hastrop mendefinisikan bahwa manajemen pendidikan ialah upaya seseorang untuk mengarahkan untuk memberi kesempatan kepada orang lain untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif, dan menerima pertanggung jawaban pribadi untuk mencapai pengukuran hasil yang ditetapkan. Dengan demikian, manajemen pendidikan lebih ditekankan pada upaya seseorang pemimpin mengerakan dan mengolah sumber daya mencapai tujuan pendidikan.[15]
Manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan pendidikan yang dilkukan melalui aktifitas perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pembinaan, pengkordinasian, pengkomunikasian, pemotivasian, penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian dan pelaporan secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.[16]
B.     Prinsip-Prinsip Manajemen
Prinsip manajemen pendidikan sebagai berikut.
1.      Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja
2.      Mengkoordinasi wewenang dan tanggung jawab
3.      Memberikan tanggung jawab pada personal hendaknya sesuai dengan sifat-sifat kemampuannya.
4.      Mengenal secara baik faktor-faktor psikologi manusia
5.      Relafitas nilai-nilai.
Prinsip di atas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan nilai-nilai.[17] Sebagaimana yang dikemukakan Nanang Fattah yang mengklasifikasikan prinsip manajemen kedalam tiga ranah yaitu:
1.      Prinsip manajemen berdasarkan sasaran, bahwa tujuan adalah sangat esensial bagi organisasi, hendaknya organisasi merumuskan tujuan dengan tepat sesuai dengan arah organisasi, tuntutan zaman dan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan suatu organisasi dapat dijabarkan dalam bentuk visi, misi, dan sasaran-sasaran. Ketiga bentuk tujuan itu harus dirumuskan dalam satu kekuatan tim yang memiliki komitmen terhadap kemajuan dan masa depan organisasi. [18]
2.      Prinsip manajemen berdasarkan orang, keberadaan orang sangat penting dalam organisasi. Karena tanpa orang organisasi bukanlah apa-apa. Orang adalah penggerak organisasi yang perlu diperhatikan secara manusiawi kebutuhannya, tuntutannya, keinginannya, aspirasinya, perkembangannya, dan juga keluhan-keluhannya. Manajemen pendidikan berdasarkan orang adalah suatu aktifitas manajemen yang diarah pada perkembangan sumber daya manusia.[19]
3.      Prinsip manajemen berdasarkan informasi, banyak aktifitas manajemen yang membutuhkan data dan informasi secara cepat, lengkap, dan akurat. Suatu aktifitas pengambilan keputusan sangat didukung oleh informasi begitupun untuk melaksanakan kegiatan rutin dan insidental diperlukan, informasi yang telah dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan manajer dan pengguna mengakses dan mengolah informasi.[20]
Drucker (dalam Daryanto dan Farid, 2013) melalui MBO (Management By Objective) memberikan gagasan prinsip manajemen berdasarkan sasaran sebagai suatu pendekatan dalam perencanaan. Penerapan pada manajemen pendidikan adalah bahwa kepala dinas memimpin tim yang beranggotakan unsur pejabat dan fungsional dinas, dan lebih baik terdapat stakeholder untuk merumuskan visi, misi, dan objektif dinas pendidikan.[21]

    
C.    Fungsi Manajemen
Kehadiran manajemen dalam organisasi adalah untuk melaksanakan kegiatan agar suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efesien. Secara tegas tidak ada rumusan yang sama dan berlaku umum untuk fungsi manajemen.[22] Dalam proses pelaksanaan nya, manajemen mempunyai tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan.[23]
Fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pelaksanaan kegiatan dan pengawasan merupakan esensial pada setiap organisasi tidak terkecuali pendidikan. Namun dalam menginterpretasikan actualing pada dunia pendidikan lebih disesuaikan dengan karakteristik lembaga dunia pendidikan.[24]
Beberapa definisi menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu yang sistematis dalam melakukan kegiatan organisasi proses manajemen dapat di uraikan sebagai berikut.
a.       Perencanaan atau planning
Perencanaan pada dasarnya persiapan untuk menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan. Di dalam bidang pendidikan berarti persiapan menyusun keputusan tentang suatu masalah dalam rangka membantu orang lain (terutama anak didik) untuk mencapai tujuan pendidikaknya.[25] Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan serta sumber yang untuk mencapai tujuan itu seefektif dan seefesien mungkin (Kauffan, 1972:28).[26] Penentuan tujuan merupakan syarat mutlak dalam sebuah rencana, dan karena tujuan itu merupakan sesuatu yang harus dicapai maka diperlukan penentuan cara mencapainya sesudah memahami tentang kondisi lingkungan dimana organisasi itu berada.[27]
b.      Pengorganisasian atau Organizing
Kegiatan administratif manajemen tidak berakhir setelah perencanaan tersusun. Kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan perencanaan itu secara operasional. Salah satu kegiatan administrasi manajemen dalam pelaksanaan suatu rencana disebut organisasi/ perogranisasian.[28] Perencanaan yang sudah dibuat pada dasarnya untuk dilaksanakan, dan untuk itu diperlukan pengaturan hubungan-hubungan diantara berbagai sumberdaya yang ada, dalam konteks ini langkah pengorganisasian mutlak diperlukan.[29] Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, hingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan demikian memperoleh kepuasaan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu (George R. Terry, 1986:233).[30] Dari pengertian pengorganisasian seperti di atas jelas bahwa pengorganisasian merupakan penentuan siapa pihak-pihak yang akan diberi tugas untuk melaksanakan rencana yang sudah disusun serta sebagaimana mekanisme.[31]
c.       Memimpin
Memimpin institusi pendidikan lebih menekankan pada upaya mengarahkan dan memotivasi personal agar dapat melaksanakan tugas pokok fungsinya dengan baik. Menurut Kheit Devis ialah kemampuan pemimpin untuk orang-orang mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan dengan penuh semangat. Jadi pemimpin mengarahkan dengan penuh semangat dan pengikutnya juga bekerja dengan penuh semangat.[32] Namun demikian diperlukan pembinaan dan pemberian motivasi agar seluruh komponen dalam organisasi dapat menjadikan proses pencapaian tujuan organisasi sebagai suatu bagian integral dalam pencapaian tujuan masing-masing, sehingga pelaksanakannya dapat berjalan lancar tanpa ada konflik orientasi dalam pencapaian tujuan tersebut.[33]
d.      Mengendalikan
Mengendalikan institusi pendidikan adalah membuat institusi berjalan sesuai yang dengan jalur yang telah ditetapkan dan sampai kepada tujuan yang efektif dan efisien. Perjalanan menuju tujuan dimonitor, diawasi, dan dinilai supaya tidak melenceng atau keluar jalur.[34]
Alquran dan Hadis yang terkait dengan manajemen pendidikan
a.       Surah  Al Anfal ayat 27
                                                                                    
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَخُونُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓاْ أَمَٰنَٰتِكُمۡ وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ ٢٧ 
Terjemahan:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.[35]
b.     Surah Yunus ayat 3

إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَۖ مَا مِن شَفِيعٍ إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ إِذۡنِهِۦۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ ٣
Terjemahan:
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ´Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa´at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran.[36]
c.       Surah Al Sajdah ayat 5
يُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ إِلَى ٱلۡأَرۡضِ ثُمَّ يَعۡرُجُ إِلَيۡهِ فِي يَوۡمٖ كَانَ مِقۡدَارُهُۥٓ أَلۡفَ سَنَةٖ مِّمَّا تَعُدُّونَ ٥
Terjemahan:
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.[37]
Dalam ayat ini dapat kita lihat bahwa betapa pentingnya manajemen dalam kehidupan sehingga segala sesuatu dapat berjalan lancar dan proses yang diinginkan mampu direalisasikan dengan baik sebagaimana fungsi manajemen merencanakan, mengorganisasian memimpin dan mampu mengendalikan sehingga segala urusan yang akan dicapai dapat terealisasikan dengan baik dengan menggunakan manajemen.[38]
Hadis yang berkaitan dengan manajemen pendidikan:

عن ا بن عمر رض الله عنهما أن رسل الله صلى الله عليه وسلّم يقول كلكم راع و كلكم مسنول عن رعيته الإمام راع مسنول عن رعيته والرجل راع في أهله وهو مسنول عن رعيته والمرأة راعية في بيت زاعية في بيت زوجهامسؤلة عن رعيتها واخادم راع في ما ل سيده ومسؤل عن راعيته  وكلكم راع ومسؤل عن ريته

Artinya:
Dari Ibnu Umar r.a. sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggung jawaban. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dirumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam mengelolah harta tuannya, dan akan dimintai pertanggung jawabannya tentang kepemimpinannya. Oleh karena itu, kalian sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. (HR Bukhari dan Muslim).[39]

عا ئذ بن عمرو وكان من أصحاب رسل الله صلى الله عليه وسلّم دخل على عبيد الله بن زيا د ّم دخل على عبيد الله بن زيا د فقال أي بني إني سمعت رسل الله صلى الله عليه وسلّم يقلول إن شر الر عاء الحطمة فإياك أن تكن منهم فقال له اجلس فإنما أنت من نخالة أصحاب محمد صلى الله عليه وسلّم فقال وهل كانت لهم نخالة إنما كانت النخالة بعدهم وفي غيرهم
Artinya:
Aidz bin Amru r.a. ketika ia masuk kepada Ubaidillah bin Zijad dan berkata: Hai anakku, saya telah mendengar Rsaulullah saw. bersabda: sesungguhnya sejahat-jahat pemerintah yaitu kejam (otoriter) maka janganlah kau tergolong daripada mereka. (HR. Bukhari dan Muslim).[40]




III.      PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Secara sederhana manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan praktek yang terkait dengan organisasi pendidikan. Manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif. Namun demikian untuk mendapatkan pengertian yang lebih komprehensif diperlukan pemahaman tentang pengertian, proses, dan subtansi pendidikan. Bahwa pendidikan merupakan proses timbale balik antara kepribadian individu dalam penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan. Yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan adalah suatu upaya yang diciptakan untuk membantu kepribadian individu tumbuh dan berkembang serta bermanfaat bagi kehidupan. [41]
2.      Prinsip manajemen pendidikan sebagai berikut.
a.       Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja
b.      Mengkoordinasi wewenang dan tanggung jawab
c.       Memberikan tanggung jawab pada personal hendaknya sesuai dengan sifat-sifat kemampuannya.
d.      Mengenal secara baik faktor-faktor psikologi manusia
e.       Relafitas nilai-nilai.
Prinsip di atas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan nilai-nilai.[42]


3.      Fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pelaksanaan kegiatan dan pengawasan merupakan esensial pada setiap organisasi tidak terkecuali pendidikan. Namun dalam menginterpretasikan actualing pada dunia pendidikan lebih disesuaikan dengan karakteristik lembaga dunia pendidikan.[43]
B.     implikasi





















DAFTAR PUSTAKA
Azis Rosmiaty, 2016. “pengantar Administrasi Pendidikan”. Yogyakarta: Sibuku.
Daryanto, 2013. “Administrasi dan Manajemen Sekolah”. Jakarta: Rineka Cipta.
Idris Ridwan, 2012. “Manajemen Pendidikan: Dalam Aplikasinya di Sekolah”. Makassar : Alauddin Press.
Komaria Aan dan Engkoswara, 2012. “Administrasi Pendidikan”. Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra Uhar, 2013. “Admnistrasi Pendidikan”. Bandung: Refika Aditama.








[1]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 81. 
[2]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 81.
[3]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 82
[4]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 82.
[5]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 82.
[6]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 83.
[7]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 83.
[8]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 83.
[9]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 83.
[10]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 83.
[11]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 83
[12]Aan Komaria dan Engkoswara, Administrasi Pendidikan, (Cet. III; Bandung : Alfabeta, 2012), h. 87.

[13]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 84.
[14]Aan Komaria dan Engkoswara, Administrasi Pendidikan, (Cet. III; Bandung : Alfabeta, 2012), h. 88.
[15]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 84.
[16]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 84.
[17]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 85.
[18]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016),  h. 85.
[19]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 85.
[20]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 86.
[21]Ridwan Idris, Manajemen Pendidikan: Dalam Aplikasinya di Sekolah,  (Cet. I; Makassar : Alauddin Press, 2012), h. 9.
[22]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 86.
[23] Daryanto, Administrasi dan Manajemen Sekolah, (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 2013),  h. 46.
[24]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 86.
[25]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 86.
[26]Uhar Suharsaputra, Admnistrasi Pendidikan, (Cet. II; Bandung: Refika Aditama, 2013),  h. 9.
[27] Uhar Suharsaputra, Admnistrasi Pendidikan, (Cet. II; Bandung: Refika Aditama, 2013), h. 9.
[28]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 86.
[29]Uhar Suharsaputra, Admnistrasi Pendidikan, (Cet. II; Bandung: Refika Aditama, 2013),  h. 10.
[30] Uhar Suharsaputra, Admnistrasi Pendidikan, (Cet. II; Bandung: Refika Aditama, 2013),  h. 10.
[31] Uhar Suharsaputra, Admnistrasi Pendidikan, (Cet. II; Bandung: Refika Aditama, 2013),  h. 10.
[32]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 87.
[33]Uhar Suharsaputra,  Admnistrasi Pendidikan, (Cet. II; Bandung: Refika Aditama, 2013),  h. 11.
[34]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 87.
[35] Departemen agama RI, Al quran dan terjemahannya, (Surabaya: Jaya Sakti, 1984), h. 264.
[36]Departemen agama RI, Al quran dan terjemahannya, (Surabaya: Jaya Sakti, 1984), h. 305.
[37] Departemen agama RI, Al quran dan terjemahannya, (Surabaya: Jaya Sakti, 1984), h. 660.
[38] Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 88.
[41]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 84.
[42]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 85.
[43]Rosmiaty Azis, pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 86.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN"

Posting Komentar