MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN
1.
Pengertian
manajemen
Setiap ahli memberi
pandangan yang berbeda tentang batasan manajemen, karena itu tidak mudah
memberi arti universal yang dapat diterimah oleh semua orang. Namun demikian,
pikiran-pikiran ahli tentang definisi manajemen kebanyakan menyatakan bahwa
manajemen merupakan suatu proses mendayagunakan orang dan sumber lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.[1]
Dalam prkatiknya, melakukan manajerial dapat menggunakan kemampuan
atau keahlian dengan mengikuti suatu alur/prosedur keilmuan secara ilmiah dan
ada juga karena berdasaran pengamalan dengan lebih menonjol kekhasan atau gaya
manajer dalam mendayagunakan kemampuan orang lain.[2]
Manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian yang selanjutnya
menjadi cikal bakal manajemen sebagai suatu profesi. Manajemen sebagai suatu
ilmu menekankan perhatian pada keterampilan dan kemampuan material yang
diklasifikasikan menjadi kemampuan/keterampilan teknikal, manusiawi, dan
konseptual.[3]
Manajemen sebagai suatu proses yaitu dengan menentukan langkah yang
sistematis dan terpadu sebagai aktivitas manajemen. Manajemen sebagai seni
tercermin dari perbedaan gaya (style) seseorang dalam menggunakan atau
memperdayakan orang lain dalam mencapai tujuan.[4]
Istilah manajemen lebih banyak digunakan pada literatur keluaran
pemikir Inggris, sedangkan dari literature pemikir-pemikir bangsa amerika lebih
dikenal dengan istilah administrasi. Di Indonesia, kedua istilah ini dalam
kedudukannya dapat diartikan sama sejajar, administrasi lebih tinggi dari
manajemen. Memposisikan administrasi sebagian dari manajemen merujuk pada
pemahaman bahwa administrasi sebagai suatu pekerjaan tata tulis (clerical
work). Sedangkan administrasi dalam pemahaman konsep keilmuan dipandang
sebagai suatu bidang ilmu yang melengkapi suatu usaha pembuatan gunakan kebijakan secara menyeluruh dan
penataan kelembagaan dengan mendayagunakan seluruh sumber dan teknik untuk mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Di dalamnya terdapat suatu usaha
manajerial.[5]
Istilah manajemen lebih dikenal dan umum di pakai dalam dunia
perusahaan/ekonomi dari pada di dalam dunia pendidikan. Manajemen adalah proses
untuk menyelenggarakan mengatasi tujuan tertentu. Ternyata definisi manajemen
mirip dan mengandung pengertian yang hampir sama dengan pengertian dalam
rumusan administrasi pendidikan.[6]
Manajemen adalah fungsi dewan manajer, untuk menetapkan kebijakan (policy)
mengenai berbgai macam produk yang akan dibuat, bagaimana pembiayaannya,
memberikan servis dan memilih serta melatih pegawai, dan lain-lain
faktor yang mempengaruhi kegiatan suatu usaha. Lebih-lebih lagi manajemen
bertanggung jawab dalam membuat susunan organisasi untuk melaksanakan kebijakan
itu. Definisi lebih menonjolkan pada perusahaan/ekonomi. Namun jika artinya
yang prinsip kita terapkan dalam penyelenggaraan pendidikan, maka manejemen
dalam arti manajemen sekolah sama dengan administrasi pendidikan.[7]
Berikut
ini merupakan definisi manajemen dari beberapa ahli:
a. Menurut Sudjana, manajemen merupakan
rangkaian berbagai kegiatan wajar yang dilakukan oleh seseorang berdasarkan
norma-norma yang telah ditetapkan dan dalam pelaksanaannya memiliki hubungan dan
saling ketergantungan antara lainnya. Hal tersebut dilaksanakan orang atau beberapa orang yang ada dalam
organisasi.[8]
b. Menurut Stoner, manajemen merupakan
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan usaha-usaha para
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi.[9]
c. Menurut Arifin Abdurrahman bahwa
manajemen adalah kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran dan tujuan pokok yang
telah ditentukan dengan menggunakan orang-orang pelaksana. Jadi dalam hal ini
kegiatan dalam manajemen terutama adalah mengola orang-orangnya sebagai
pelaksana.[10]
d. Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana,
manajemen adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjukkan kepada usaha
kerjasama antar dua orang atau lebih untuk mencapai suatu yang telah
ditentukan.[11]
Dengan
demikian manajemen merupakan suatu proses yang kontinu yang bermuatan kemampuan
dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu
kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang
lain dalam mengkoordinasi dan menggunakan segala sumber untuk mencapai tujuan
organisasi secara produktif, efektif dan efisien.[12]
2.
Pengertian
manajemen pendidikan
Secara sederhana manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari
studi dan praktek yang terkait dengan organisasi pendidikan. Manajemen
pendidikan merupakan proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan
mendayagunakan segala sumber secara efisien untuk mencapai tujuan secara
efektif. Namun demikian untuk mendapatkan pengertian yang lebih komprehensif
diperlukan pemahaman tentang pengertian, proses, dan subtansi pendidikan. Bahwa
pendidikan merupakan proses timbale balik antara kepribadian individu dalam
penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan. Yang dimaksud dengan lingkungan
pendidikan adalah suatu upaya yang diciptakan untuk membantu kepribadian
individu tumbuh dan berkembang serta bermanfaat bagi kehidupan. [13]
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha
yang diciptakan lingkungan secara sengaja dan bertujuan untuk mendidik,
melatih, dan membimbing seseorang agar dapat mengembangkan kemampuan individu
dan sosial.
Mengadaptasi
pengertian manajemen dari para ahli dapat dikemukakan bahwa manajemen
pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.[14]
Dalam lingkup mikro, Hastrop mendefinisikan bahwa manajemen
pendidikan ialah upaya seseorang untuk mengarahkan untuk memberi kesempatan
kepada orang lain untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif, dan menerima
pertanggung jawaban pribadi untuk mencapai pengukuran hasil yang ditetapkan.
Dengan demikian, manajemen pendidikan lebih ditekankan pada upaya seseorang
pemimpin mengerakan dan mengolah sumber daya mencapai tujuan pendidikan.[15]
Manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan
pendidikan yang dilkukan melalui aktifitas perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan staf, pembinaan, pengkordinasian, pengkomunikasian, pemotivasian,
penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian dan pelaporan secara
sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.[16]
B. Prinsip-Prinsip Manajemen
Prinsip manajemen pendidikan sebagai
berikut.
1.
Memprioritaskan
tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja
2.
Mengkoordinasi
wewenang dan tanggung jawab
3.
Memberikan
tanggung jawab pada personal hendaknya sesuai dengan sifat-sifat kemampuannya.
4.
Mengenal
secara baik faktor-faktor psikologi manusia
5.
Relafitas
nilai-nilai.
Prinsip di atas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan
praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan
nilai-nilai.[17]
Sebagaimana yang dikemukakan Nanang Fattah yang mengklasifikasikan prinsip
manajemen kedalam tiga ranah yaitu:
1. Prinsip manajemen berdasarkan
sasaran, bahwa tujuan adalah sangat esensial bagi organisasi, hendaknya
organisasi merumuskan tujuan dengan tepat sesuai dengan arah organisasi,
tuntutan zaman dan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan suatu organisasi dapat
dijabarkan dalam bentuk visi, misi, dan sasaran-sasaran. Ketiga bentuk tujuan
itu harus dirumuskan dalam satu kekuatan tim yang memiliki komitmen terhadap
kemajuan dan masa depan organisasi. [18]
2. Prinsip manajemen berdasarkan orang,
keberadaan orang sangat penting dalam organisasi. Karena tanpa orang organisasi
bukanlah apa-apa. Orang adalah penggerak organisasi yang perlu diperhatikan secara manusiawi kebutuhannya, tuntutannya,
keinginannya, aspirasinya, perkembangannya, dan juga keluhan-keluhannya.
Manajemen pendidikan berdasarkan orang adalah suatu aktifitas manajemen yang
diarah pada perkembangan sumber daya manusia.[19]
3.
Prinsip
manajemen berdasarkan informasi, banyak aktifitas manajemen yang membutuhkan
data dan informasi secara cepat, lengkap, dan akurat. Suatu aktifitas pengambilan
keputusan sangat didukung oleh informasi begitupun untuk melaksanakan kegiatan
rutin dan insidental diperlukan, informasi yang telah dirancang sedemikian rupa
sehingga memudahkan manajer dan pengguna mengakses dan mengolah informasi.[20]
Drucker
(dalam Daryanto dan Farid, 2013) melalui MBO (Management By Objective)
memberikan gagasan prinsip manajemen berdasarkan sasaran sebagai suatu
pendekatan dalam perencanaan. Penerapan pada manajemen pendidikan adalah bahwa
kepala dinas memimpin tim yang beranggotakan unsur pejabat dan fungsional
dinas, dan lebih baik terdapat stakeholder untuk merumuskan visi, misi,
dan objektif dinas pendidikan.[21]
C. Fungsi Manajemen
Kehadiran
manajemen dalam organisasi adalah untuk melaksanakan kegiatan agar suatu tujuan
tercapai dengan efektif dan efesien. Secara tegas tidak ada rumusan yang sama
dan berlaku umum untuk fungsi manajemen.[22]
Dalam proses pelaksanaan nya, manajemen mempunyai tugas-tugas khusus yang harus
dilaksanakan.[23]
Fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pelaksanaan
kegiatan dan pengawasan merupakan esensial pada setiap organisasi tidak
terkecuali pendidikan. Namun dalam menginterpretasikan actualing pada
dunia pendidikan lebih disesuaikan dengan karakteristik lembaga dunia
pendidikan.[24]
Beberapa definisi menunjukkan bahwa manajemen merupakan suatu yang
sistematis dalam melakukan kegiatan organisasi proses manajemen dapat di
uraikan sebagai berikut.
a. Perencanaan atau planning
Perencanaan pada dasarnya persiapan untuk menyusun suatu keputusan
berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu
pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan. Di dalam bidang pendidikan
berarti persiapan menyusun keputusan tentang suatu masalah dalam rangka
membantu orang lain (terutama anak didik) untuk mencapai tujuan pendidikaknya.[25]
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan
menetapkan jalan serta sumber yang untuk mencapai tujuan itu seefektif dan
seefesien mungkin (Kauffan, 1972:28).[26]
Penentuan tujuan merupakan syarat mutlak dalam sebuah rencana, dan karena
tujuan itu merupakan sesuatu yang harus dicapai maka diperlukan penentuan cara
mencapainya sesudah memahami tentang kondisi lingkungan dimana organisasi itu
berada.[27]
b. Pengorganisasian atau Organizing
Kegiatan administratif manajemen tidak berakhir setelah perencanaan
tersusun. Kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan perencanaan itu secara
operasional. Salah satu kegiatan administrasi manajemen dalam pelaksanaan suatu
rencana disebut organisasi/ perogranisasian.[28]
Perencanaan yang sudah dibuat pada dasarnya untuk dilaksanakan, dan untuk itu
diperlukan pengaturan hubungan-hubungan diantara berbagai sumberdaya yang ada,
dalam konteks ini langkah pengorganisasian mutlak diperlukan.[29]
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang
efektif antara orang-orang, hingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan
demikian memperoleh kepuasaan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas
tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran
tertentu (George R. Terry, 1986:233).[30]
Dari pengertian pengorganisasian seperti di atas jelas bahwa pengorganisasian
merupakan penentuan siapa pihak-pihak yang akan diberi tugas untuk melaksanakan
rencana yang sudah disusun serta sebagaimana mekanisme.[31]
c. Memimpin
Memimpin institusi pendidikan lebih menekankan pada upaya
mengarahkan dan memotivasi personal agar dapat melaksanakan tugas pokok
fungsinya dengan baik. Menurut Kheit Devis ialah kemampuan pemimpin untuk
orang-orang mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan dengan penuh
semangat. Jadi pemimpin mengarahkan dengan penuh semangat dan pengikutnya juga
bekerja dengan penuh semangat.[32]
Namun demikian diperlukan pembinaan dan pemberian motivasi agar seluruh
komponen dalam organisasi dapat menjadikan proses pencapaian tujuan organisasi
sebagai suatu bagian integral dalam pencapaian tujuan masing-masing, sehingga
pelaksanakannya dapat berjalan lancar tanpa ada konflik orientasi dalam
pencapaian tujuan tersebut.[33]
d. Mengendalikan
Mengendalikan institusi pendidikan adalah membuat institusi
berjalan sesuai yang dengan jalur yang telah ditetapkan dan sampai kepada
tujuan yang efektif dan efisien. Perjalanan menuju tujuan dimonitor, diawasi,
dan dinilai supaya tidak melenceng atau keluar jalur.[34]
Alquran dan Hadis yang terkait
dengan manajemen pendidikan
a. Surah Al Anfal ayat 27
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَخُونُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓاْ
أَمَٰنَٰتِكُمۡ وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ ٢٧
Terjemahan:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.[35]
b.
Surah
Yunus ayat 3
إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ
فِي سِتَّةِ أَيَّامٖ ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِۖ يُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَۖ مَا
مِن شَفِيعٍ إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ إِذۡنِهِۦۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمۡ
فَٱعۡبُدُوهُۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ ٣
Terjemahan:
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah
Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di
atas ´Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi
syafa´at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan
kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran.[36]
c. Surah Al Sajdah ayat 5
يُدَبِّرُ
ٱلۡأَمۡرَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ إِلَى ٱلۡأَرۡضِ ثُمَّ يَعۡرُجُ إِلَيۡهِ فِي يَوۡمٖ
كَانَ مِقۡدَارُهُۥٓ أَلۡفَ سَنَةٖ مِّمَّا تَعُدُّونَ ٥
Terjemahan:
Dia mengatur urusan dari langit ke
bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya
adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.[37]
Dalam ayat ini dapat kita lihat
bahwa betapa pentingnya manajemen dalam kehidupan sehingga segala sesuatu dapat
berjalan lancar dan proses yang diinginkan mampu direalisasikan dengan baik
sebagaimana fungsi manajemen merencanakan, mengorganisasian memimpin dan mampu
mengendalikan sehingga segala urusan yang akan dicapai dapat terealisasikan
dengan baik dengan menggunakan manajemen.[38]
Hadis yang berkaitan dengan manajemen pendidikan:
عن ا بن عمر رض الله عنهما أن رسل الله صلى الله عليه وسلّم يقول كلكم
راع و كلكم مسنول عن رعيته الإمام راع مسنول عن رعيته والرجل راع في أهله وهو
مسنول عن رعيته والمرأة راعية في بيت زاعية في بيت زوجهامسؤلة عن رعيتها واخادم
راع في ما ل سيده ومسؤل عن راعيته وكلكم
راع ومسؤل عن ريته
Artinya:
Dari Ibnu Umar r.a. sesungguhnya
Rasulullah saw. bersabda: Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai
pertanggung jawaban. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan
akan dimintai pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin
dirumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepimpinannya.
Pelayan adalah pemimpin dalam mengelolah harta tuannya, dan akan dimintai
pertanggung jawabannya tentang kepemimpinannya. Oleh karena itu, kalian sebagai
pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. (HR Bukhari dan
Muslim).[39]
عا
ئذ بن عمرو وكان من أصحاب رسل الله صلى الله عليه وسلّم دخل على عبيد الله بن زيا
د ّم دخل على عبيد الله بن زيا د فقال أي بني إني سمعت رسل الله صلى الله عليه
وسلّم يقلول إن شر الر عاء الحطمة فإياك أن تكن منهم فقال له اجلس فإنما أنت من
نخالة أصحاب محمد صلى الله عليه وسلّم فقال وهل كانت لهم نخالة إنما كانت النخالة
بعدهم وفي غيرهم
Artinya:
Aidz bin Amru r.a. ketika ia masuk
kepada Ubaidillah bin Zijad dan berkata: Hai anakku, saya telah mendengar
Rsaulullah saw. bersabda: sesungguhnya sejahat-jahat pemerintah yaitu kejam
(otoriter) maka janganlah kau tergolong daripada mereka. (HR. Bukhari dan
Muslim).[40]
III.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Secara sederhana manajemen
pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan praktek yang terkait dengan
organisasi pendidikan. Manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam
pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efisien
untuk mencapai tujuan secara efektif. Namun demikian untuk mendapatkan
pengertian yang lebih komprehensif diperlukan pemahaman tentang pengertian,
proses, dan subtansi pendidikan. Bahwa pendidikan merupakan proses timbale
balik antara kepribadian individu dalam penyesuaian diri dengan lingkungan
pendidikan. Yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan adalah suatu upaya yang
diciptakan untuk membantu kepribadian individu tumbuh dan berkembang serta
bermanfaat bagi kehidupan. [41]
2.
Prinsip
manajemen pendidikan sebagai berikut.
a. Memprioritaskan tujuan diatas
kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja
b. Mengkoordinasi wewenang dan tanggung
jawab
c. Memberikan tanggung jawab pada
personal hendaknya sesuai dengan sifat-sifat kemampuannya.
d. Mengenal secara baik faktor-faktor
psikologi manusia
e. Relafitas nilai-nilai.
Prinsip di atas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan
praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan
nilai-nilai.[42]
3.
Fungsi
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pelaksanaan kegiatan dan
pengawasan merupakan esensial pada setiap organisasi tidak terkecuali
pendidikan. Namun dalam menginterpretasikan actualing pada dunia
pendidikan lebih disesuaikan dengan karakteristik lembaga dunia pendidikan.[43]
B. implikasi
DAFTAR
PUSTAKA
Azis Rosmiaty, 2016. “pengantar Administrasi Pendidikan”. Yogyakarta:
Sibuku.
Daryanto, 2013. “Administrasi dan
Manajemen Sekolah”. Jakarta: Rineka Cipta.
Idris Ridwan, 2012. “Manajemen
Pendidikan: Dalam Aplikasinya di Sekolah”. Makassar : Alauddin Press.
Komaria Aan dan Engkoswara, 2012.
“Administrasi Pendidikan”. Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra Uhar, 2013. “Admnistrasi
Pendidikan”. Bandung: Refika Aditama.
[1]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 81.
[2]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 81.
[3]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 82
[4]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 82.
[5]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 82.
[6]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 83.
[7]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 83.
[8]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 83.
[9]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 83.
[10]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 83.
[11]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 83
[12]Aan Komaria dan Engkoswara, Administrasi Pendidikan, (Cet.
III; Bandung : Alfabeta, 2012), h. 87.
[13]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 84.
[14]Aan Komaria dan Engkoswara, Administrasi Pendidikan, (Cet.
III; Bandung : Alfabeta, 2012), h. 88.
[15]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 84.
[16]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 84.
[17]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 85.
[18]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 85.
[19]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 85.
[20]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 86.
[21]Ridwan Idris, Manajemen Pendidikan: Dalam Aplikasinya di Sekolah,
(Cet. I; Makassar : Alauddin Press, 2012),
h. 9.
[22]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 86.
[23] Daryanto, Administrasi
dan Manajemen Sekolah, (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 46.
[24]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 86.
[25]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 86.
[26]Uhar
Suharsaputra, Admnistrasi Pendidikan, (Cet. II; Bandung: Refika Aditama,
2013), h. 9.
[27] Uhar
Suharsaputra, Admnistrasi Pendidikan, (Cet. II; Bandung: Refika Aditama,
2013), h. 9.
[28]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 86.
[29]Uhar
Suharsaputra, Admnistrasi Pendidikan, (Cet. II; Bandung: Refika Aditama,
2013), h. 10.
[30]
Uhar
Suharsaputra, Admnistrasi Pendidikan, (Cet. II; Bandung: Refika Aditama,
2013), h. 10.
[31]
Uhar
Suharsaputra, Admnistrasi Pendidikan, (Cet. II; Bandung: Refika Aditama,
2013), h. 10.
[32]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 87.
[33]Uhar
Suharsaputra, Admnistrasi Pendidikan,
(Cet. II; Bandung: Refika Aditama, 2013),
h. 11.
[34]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016). h. 87.
[35] Departemen
agama RI, Al quran dan terjemahannya, (Surabaya: Jaya Sakti, 1984), h. 264.
[36]Departemen
agama RI, Al quran dan terjemahannya, (Surabaya: Jaya Sakti, 1984), h. 305.
[37] Departemen
agama RI, Al quran dan terjemahannya, (Surabaya: Jaya Sakti, 1984), h. 660.
[38] Rosmiaty Azis,
pengantar Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016).
h. 88.
[41]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 84.
[42]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 85.
[43]Rosmiaty Azis, pengantar
Administrasi Pendidikan, (Cet. I; Yogyakarta: Sibuku, 2016), h. 86.
0 Response to "MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN"
Posting Komentar