BAB 3 "Politik dilecehkan"

        Tinggal beberapa hari lagi kita akan memilih pemimpin untuk 5 tahun kedepan. Namun rasa-rasanya, tekanan demi tekanan semakin menguat dan terjadi polarisasi diantara pemihak ketiga calon. Politik dilecehkan karean Pemilu kali ini menjadi ajang adu domba, saling mencaci, dan saling musuh-musuhan. Semua para Buzzer Rp ini sangat militan menyerang dan saling tindih antar paslon. 

        Bagi saya yang sejak awal ditetapkannya Gibran dan mengobrak abrik MK, Ganjar mencium tangan Megawati, dan Anis terlihat santun bertemu Surya Paloh menjadi tanda bahwa Republik ini sedang tidak baik-baik saja. Ditambah lagi Algoritma yang menggila membuat para pemihak Paslon berubah fanatik, karena terus diberi suplemen Keburukan-keburukan paslon yang tidak dipihaknya dan selalu diberi kebaikan-kebaikan paslon yang dijunjung. 

        banyak orang bertanya soal mengapa seorang Pemudia yang bernama Gibran ini mampu meloloskan dirinya melaju ke pilpres dengan bantuan bapaknya dan disahkan oleh pamannya. Banyak orang justru terdiam dan abai soal mengapa ia bisa diloloskan? para pendukung Perusak ini justru mengelak dengan dalil "kita harus menghormati keputusan ketua MK kita, itulah hasil keputusannya mau menolak atau tidak, itu adalah bagian dari demokrasi. Sekelas Fahri Hamzah yang dulunya sangat kritis menentang Jokowi tapi giliran melihat kejadian seperti ini malah diam, mengelak dengan beberapa argumentasi untuk mengamankan dirinya dan partainya yang telah berkoalisi dengan Jokowi. 

            Sebagian orang yang belum dicuci otaknya menentang bahkan mencaci maki MK dan pamannya, bahkan setelah Dewan Kehormatan MK memutuskan menonaktifkan Pamannya dari ketua MK karena terbukti melanggar etik luar biasa, ketika meloloskan Keponakannya.

                Inikah yang diinginkan oleh banyak orang? entah kenapa sekarang kita seperti dikendalikan oleh satu sistem yang menakutkan. 

         Konten yang mendamaikan, konten berpikir metolodogi, dan konten cara berpikir tergurus dan dibuang jauh dari dasar, lalu muncul konten adu domba yang sangat renyah dan dinikmati oleh semua Pendukung paslon. 

            mereka bersatu padu meracuni bahkan mencuci otak mereka dengan tersistematis. 

Subscribe to receive free email updates: