KELOMPOK 5 (UINAM PAI 1-2 2015) PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

I.    PENDAHULUAN
                                                                                                A.    Latar Belakang
Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tentunya sangat penting bagi suatu negara. Di Sekolah dengan segala aspek pembelajaran atau pendidikan bermutu dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-sifat individualnya. Kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasannya bertemu dan berpadu dan berinteraksi di kelas. Bahkan hasil dari pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Guru yang merupakan komponen penting dari tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru diharapkan mampu memahami tentang bagaimana cara mengelola pembelajaran dengan baik. Pengelolaan pembelajaran  merupakan sesuatu yang dalam pendidikan karena tanpa adanya pengelolaan pembelajaran maka proses pembelajaran tidak akan terarah dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tidak akan tercapai secara optimal.
Pengelolaan pembelajaran tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas. Kegiatan pengelolaan pembelajaran dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi belajar. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Demikian pada saat proses pembelajaran guru diharapkan mampu memotivasi belajar siswa, menerapkan strategi serta pengelolaan motivasional dalam tindak pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.






B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian pengelolaan pembelajaran?
2.      Apa saja pengelolaan variabel dalam pembelajaran ?
3.      Bagaimana strategi pengeolaan pembelajaran ?
4.      Apa saja tahap pengelolaan pembelajaran ?
5.      Apa tujuan dan fungsi pengelolaan pembelajaran ?
6.      Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan pembelajaran?

C.    Tujuan
1.      Dapat mengetahui pengertian pengelolaan pembelajaaran.
2.      Dapat mengetahui pengelolaan variable dalam pembelajaran.
3.      Dapat mengetahui strategi pengelolaan pembelajaran.
4.      Dapat mengetahui tahap pengelolaan pembelajaran.
5.      Dapat mengetahui tujuan dan fungsi pengelolaan pembelajaran.
6.      Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan pembelajaran.













II. PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan itu bersal dari kata “kelola” dan istilah lainnya yaitu “manajemen” yang artinya ketatalaksanaan, tata pimpinan. Maka disimpulkan pengelolaan itu adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan atau proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.
Banyak didefenisikan oleh para ahli tenatang pengelolaan. Terry, mengartikan pengelolaan sebagai usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.  Jhon D. Millet, pengelolaan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan. Andrew F. Siulus, pengelolaan pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasion, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh organisasi sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efesien.
Pembelajaran berasal dari kata “belajar” yang artinya suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencari informasi. Menurut Sudjana (1988) pengelolaan pembelajaran merupakan kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon) komponen-komponen pembelajaran sehingga antara tujuan, materi, metode serta evaluasi menjadi jelas dan sistematis.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan pembelajaran dapat di simpulkan suatu pengaturan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan mengenai komponen-komponen pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Pengelolaan pembelajaran merupakan suatu proses penyelengaraan interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
B.     Pengelolaan variable dalam pembelajaran
Menurut Dunkin dan Biddle, proses pembelajaran berada dalam empat variable interaksi, yaitu;
1.      Variable pertanda (presage variables) berupa pendidik
2.      Variable konteks (contex variables) berupa peserta didik
3.      Variable proses (process variables) berupa proses kegiatan pembelajaran
4.      Variable produk (product variables) berupa perkembangan peserta didik baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, maka keempat variabel pembelajaran tersebut harus dikelola dengan baik. Ada 4 macam pengelolaan pembelajaran yaitu :
a.       Pengelolaan siswa
Siswa  dalam Kedudukan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan “produsen” artinya siswa sendirilah yang mencari tahu pengetahuan yang dipelajarinya. Siswa dalam suatu kelas biasanya mermiliki kemampuan yang beragam, karenanya guru perlu mengatur kapan siswa bekerja perorangan, berpasangan, berkelompok, siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan sehingga ia dapat berkonsentrasi membantu yang kurang, dan kapan siswa dikelompokkan secara campuran sebagai kemampuan sehingga terjadi tutor sebaya. Belajar merupakan kegiatan yang bersifat universal dan multi dimensional. Dikatakan universal karena belajar bisa dilakukan siapapun, kapanpun, dimanapun. Karena itu bisa saja siswa merasa tidak butuh dengan proses pembelajaran yang terjadi dalam ruangan terkontrol atau lingkungan terkendali. Waktu belajar bisa saja waktu yang bukan dikehendaki siswa. Dan untuk itulah guru dapat merekayasa segala sesuatunya. Guru dapat mengatur siswa berdasarkan situasi yang ada ketika prosses belajar mengajar berlangsung.
b.      Pengelolaan Guru
Guru adalah orang yang bertugas membantu murid untuk mendapatkan pengetahuan sehingga ia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Guru harus dapat menempatkan diri dan menciptakan suasana yang kondusif, karena fungsi guru disekolah sebagai “bapak” kedua yang bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak.
c.       Pengelolaan Pembelajaran
Pengembangan pembelajaran pendidikan agama islam memerlukan model-model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan isi dan hasil yang diharapkan.
d.      Pengelolaan Lingkungan Kelas
Iklim belajar yang kondusif merupakan tulang punggung dan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran. Berkenaan dengan hal tersebut, sedikitnya terdapat tujuh hal yang harus diperhatikan yaitu; ruang belajar, pengaturan sarana belajar, susunan tempat duduk, penerangan, pemanasan sebelum masuk ke materi yang akan dipelajari (pembentukan kompetensi), dan bina suasana dalam pembelajaran.
C.    Strategi Pengeolaan Pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran sangat penting dalam sistem stategi pembelajaran. Strategi pengelolaan berkaitan dengan penetapan kapan suatu strategi atau komponen strategi tepat dipakai dalam situasi pembelajaran. Ada empat hal yang menjadi urusan strategi pengelolaan yaitu :
1.      Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran
Guru harus untuk mampu merancang kapan, strategi apa, dan berapa kali suatu strategi pembelajaran yang digunakan yang semuanya berkaitan dengan kondisi pembelajaran yang ada. Strategi pembelajaran dipengaruhi oleh tujuan dan karakteristik bidang studi, kendala dan karakteristik bidang studi, karakteristik peserta didik.
2.      Pembuatan catatan kemajuan belajar siswa
Guru harus mampu menetapkan kapan, berapa kali, apa jenis evaluasi yang dilakukan untu melihat kemajuan belajar peserta didik. Hasil evaluasi penting dicatat untuk melihat efektifitas dan efisiensi pmbelajaran yang dilakukan. Catatan ini penting untuk melihat apakah strategi pembelajran yang dilakukan sudah sesuai atau belum, apa penyebab rendahnya hasil peserta didik (guru / peserta didik / faktor lain), apakah penjadwalan penerapan strategi sudah sesuai atau belum.
3.      Pengelolaan motivasional
Setiap strategi pembelajaran yang diterapkan pasti bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, sehingga guru dituntut untuk dapat mengembangkan kiat-kiat khusus dalam melakukan penjadwalan penggunaan strategi penyampaian yang bervariasi.
4.      Kontrol belajar
Guru harus mampu merancang kegiatan pembelajaran yang mampu memberikan berbagai alternatif pilihan belajar bagi peserta didiknya, sehingga pesera didik dapat memanage diri untuk menentukan materi mana yang akan dipelajari, cepat lambatnya belajar, dan cara belajar yang digunakan.
Dalam penerapan strategi pembelajaran walaupun secara teoritis seorang guru telah paham tentang langkah-langkah operasional suatu strategi pembelajaran. Namun, belum tentu seorang guru akan mampu menerapkan strategi tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas. Keberhasilan guru menerapkan suatu strategi pembelajaran sangat tergantung dari kemampuan guru menganalisis kondisi pembelajaran yang ada, seperti tujuan pembelajran, karakteristik siswa, kendala sumber belajar, dan karakteristik bidang studi.
1.      Tujuan pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, guru harus menetapkan terlebih dahulu tujuan pembelajran yang ingin dicapai. Menurut taksonomi Bloom, secara teoritis tujuan pembelajaran dibagi atas tiga kategori, yaitu tujuan pembelajaran ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2.      Karakteristik siswa
Karakteristik siswa berhubungan denagn aspek-aspek yang melekat pada diri siswa, seperti motivasi, bakat, minat, kemampuan awal, gaya belajar, kepribadian, dan sebagainya. Karakteristik siswa yang amat kompleks tersebut harus juga dijadikan pijakan dasar dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan.
3.      Kendala sumber/media belajar
Media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Beberapa hasil penelitian menyimpulakan bahwa ketersediaan sumber belajar sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Tanpa adanya sumber belajar yang memadai amat sulit bagi seorang guru untuk melaksanakan proses pembelajaran.
4.      Karakteristik bidang studi
Struktur bidang studi terkait hubungan-hubungan diantara bagian-bagian suatu bidang studi. Struktur bidang studi mata pelajaran matematika tentu berbeda dengan struktur bidang studi sejarah. Perbedaan struktur bidang studi tersebut membutuhkan strategi pembelajaran yang berbeda pula. Misalnya dalam mata pelajaran sejarah guru dapat memulai mata pelajaran dari pokok bahasan apa saja, sebaliknya mata pelajaran matematika tidak bisa dilakukan seperti itu. Itulah sababnya, pemahaman seorang guru terhadap struktur bidang studi yang diajarnya sangat penting dalam penetapan metode pembelajaran yang akan digunakan.
D.    Tahap Pengelolaan Pembelajaran
Tahap-tahap pengelolaan pembelajaran terdiri dari :
1.      Perencanaan, tahap perencanaan meliputi:
a.       Menetapkan apa yang mau dilakukan, kapan dan bagaimana cara melakukannya;
b.      Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui proses penentuan target;
c.       Mengembangkan alternatif-alternatif;
d.      Megumpulkan dan menganalisis informasi;
e.       Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan. (Abu Ahmadi-Joko Tri Prasetya: 32)


2.      Pengorganisasian, tahap pengorganisasian meliputi:
a.       Menyediakan fasilitas, perlengkapan dan tenaga kerja yang diperlukan untuk melaksanakan rencana-rencana melalui proses penetapan kerja;
b.      Pengelompokan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur;
c.       Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi;
d.      Memutuskan dan menetapkan metode dan prosedur;
e.       Memilih, mengadakan pelatihan dan pendidikan tenaga kerja serta mencari sumber-sumber lain yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
3.      Pengarahan, tahap pengarahan meliputi:
a.       Menyusun kerangka waktu dan biaya secara terperinci;
b.      Memprakarsai dan menampilkan kepemimpinan dalam melaksanakan rencana dan pengambilan keputusan;
c.       Mengeluarkan instruksi–instruksi yang spesifik;
d.      Membimbing, memotivasi dan melakukan supervisi.
4.      Pengawasan, tahap pengawasan meliputi:
a.       Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang mengacu pada rencana;
b.      Melaporkan penyimpangan untuk tindakan koreksi dan merumuskan tindakan koreksi, menyusun standar-standar dan saran-saran;
c.       Menilai pekerjaan dan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan.
E.     Tujuan dan Fungsi Pengelolaan Pembelajaran
Tujuan pengelolaan pembelajaran adalah untuk menciptakan proses belajar mengajar yang dengan mudah direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dikendalikan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai ecara efektif dan efisien.
Fungsi pengelolaan pembelajaran yaitu :
1.      Merencanakan tujuan belajar
2.      Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar.
3.      Memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong, dan menstimulasi siswa.
4.      Mengawasi segala sesuatu, apa sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum dalam rangka pencapaian tujuan.
F.     Faktor yang mempengaruhi pengelolaan pembelajaran
Beberapa faktor yang mempengaruhi pengelolaan pembelajaran yaitu :
1.      Kurikulum
Kurikulum kaitannya dengan pengelolaan pembelajaran haruslah di rancang sebagai jumlah pengalaman edukatif yang menjadi tanggung jawab sekolah dalam membantu anak-anak mencapai tujuan pendidikannya, yang diselenggarakan secara berencana dan terarah serta terorganisir, karena kegiatan pembelajaran bukan sekedar dipusatkan pada penyampaian sejumlah materi pelajaran atau pengetahuan yang bersifat intelektualistik, akan tetapi juga memperhatikan aspek pembentukan pribadi, baik sebagai makhluk individual dan makhluk sosial maupun sebagai makhluk yang bermoral.
2.      Gedung dan Sarana Kelas / Sekolah
Perencanaan dalam membangun sebuah gedung untuk sebuah sekolah berkenaan dengan jumlah dan luas setiap ruangan, letak dan dekorasinya yang harus disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan. Akan tetapi karena kurikulum selalu dapat beruabh. Sedang ruangan atau gedung bersifat permanen, maka diperlukan kreativitas dalam mengatur pendayagunaan ruang / gedung yang bersedia berdasarkan kurikulum yang dipergunakan. Dalam konteks ini kepandaian guru dalam pengelolaan kelas sangat dibutuhkan.
3.      Guru
Guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang bertanggung jawab dalam membantu anak dalam mencapai kedewasaan masing-masing. Guru dalam pengertian tersebut bukan sekedar berdiri didepan kelas untuk menyampaikan materi atau pengetahuan tertentu, akan tetapi dalam keanggotaan masyarakat yang harus aktif dan berjiwa bebas serta kreatif dalam mengarahkan perkembangan anak didiknya untuk menjadi anggota masyarakat sebagai orang dewasa. Guru juga harus bisa juga menciptakan suasana dalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi sesuai untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Berdasarkan uraian-uraian diatas jelas bahwa jabatan guru sebagai suatu profesi tidak saja mulia, karena berhubungan langsung dengan masalah pendewasaan anak-anak, akan tetapi juga merupakan tugas yang cukup berat. Tugas yang mulia dan hanya dapat diwujudkan oleh orang-orang yang memiliki kecintaan terhadap pekerjaan mendidik.
4.      Murid
Murid sebagai unsur kelas memiliki perasaan kebersamaan, merupakan kondisi yang sangat penting artinya bagi terciptanya kelas yang dinamis. Oleh karena, setiap murid harus memiliki perasaan diterima terhadap kelasnya agar mampu ikut serta dalam kegiatan kelas. Perasaan inilah yang akan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kelasnya.
Sikap ini akan tumbuh dengan baik apabila dilakukan tindakan-tindakan pengelolaan kelas sebagai berikut :
a.       Setiap murid dilibatkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kelas, guru hanya sekedar memberi petunjuk dan bimbingan agar program atau kegiatannya sejalan dengan kurikulum.
b.      Murid diberi kesempatan dalam pembagian tugas-tugas untuk kepentingan kelas.
c.       Bila guru atau wali kelas berhalangan, bagi dan serahkanlah kepercayaan berupa tanggung jawab mengatur rumah tangga dan disiplin kealas diantar murid.
d.      Motivasi agar setiap murid selalu bersedia mengatur kelasnya melalui kegiatan rutin, misalnya membersihkan kelas, papan tulis dan lain-lain.
e.       Kembangkanlah kesediaan bekerjasama dalam setiap kegiatan.
f.       Guru bersama murid menyusun tata tertib dan disiplin kelas serta membentuk pengurus kelas yang bekerja selama 1 tahun ajaran.
g.      Mendorong murid secara terus menerus agar ikut memikirkan kegiatan kelas dan berani mengusulkannya untuk dilaksanakan bersama didalam atau diluar kelas.

5.      Diamika kelas
Kelas adalah kelompok sosial yang dinamis yang harus dipergunakan oleh setiap wali atau guru kelas untuk kepentingan murid dalam proses kependidikannya. Dinamika kelas pada dasarnya berarti kondisi kelas yang diliputi dorongan untuk aktif secara terarah yang dikembangkan melalui kretifitas dan inisiatif murid sebagai suatu kelompok, untuk itu setiap wali atau guru kelas harus berusaha menyalurkan berbagai saran, pendapat, gagasan, keterampilan, potensi dan energi yang dimiliki murid menjadi kegiatan-kegiatan yang berguna. Dengan demikian kelas tidak akan berlangsung secara statis, rutin dan membosankan.
6.      Lingkungan sekitar
Lingkungan sekitar sekolah sangat mempengaruhi. Misalnya anak yang tinggal di sekitar lingkungan yang masyarakatnya rata rata tidak bersekolah akan berbeda dengan anak yang tinggal di lingkungan yang kenal dengan pendidikan.
















III. PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.      pengelolaan pembelajaran ialah suatu pengaturan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan mengenai komponen-komponen pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
2.      Menurut Dunkin dan Biddle, proses pembelajaran berada dalam empat variable interaksi, yaitu;
a.       Variable pertanda (presage variables) berupa pendidik
b.      Variable konteks (contex variables) berupa peserta didik
c.       Variable proses (process variables) berupa proses kegiatan pembelajaran
d.      Variable produk (product variables) berupa perkembangan peserta didik baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Ada 4 macam pengelolaan pembelajaran yaitu :
a.       Pengelolaan siswa
b.      Pengelolaan Guru
c.       Pengelolaan Pembelajaran
d.      Pengelolaan Lingkungan Kelas
3.      Strategi Pengelolaan Pembelajaran ada 4 yaitu :
a.       Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran
b.      Pembuatan catatan kemajuan belajar siswa
c.       Pengelolaan motivasional
d.      Kontrol belajar
4.      Tahap-tahap pengelolaan pembelajaran terdiri dari :
a.       Perencanaan
b.      Pengorganisasian
c.       Pengarahan
d.      Pengawasan
5.      Tujuan pengelolaan pembelajaran adalah untuk menciptakan proses belajar mengajar yang dengan mudah direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dikendalikan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai ecara efektif dan efisien.
Fungsi pengelolaan pembelajaran yaitu :
a.       Merencanakan tujuan belajar
b.      Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar.
c.       Memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong, dan menstimulasi siswa.
6.      Faktor yang mempengaruhi pengelolaan pembelajaran yaitu :
a.       Kurikulum
b.      Gedung dan Sarana Kelas / Sekolah
c.       Guru
d.      Murid
e.       Diamika kelas
f.       Lingkungan sekitar
B.     Implikasi
Sebagai calon guru yang  profesional hendaknya kita lebih memahami mengenai pengelolaan pembelajaran yang benar agar kelak ketika sudah menjadi seorang guru kita dapat melakukan pengelolaan pembelajaran dengan  menciptakan suasana kelas yang efektif, menyenangkan dan menimbulkan semangat belajar bagi peserta didik. Selain itu dengan pengelolaan pembelajaran yang efisien dapat mewujudkan tujuan pembelajaran yang optimal.







DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2005-2006. “Perencanaan pembelajaran mengembangkan Standar Kompetensi Guru“. PT Remaja Rosdakarya. Bandung
Ahmad Amhari. Juni 2014. “Pengelolaan Pembelajaran”. (online). http://amdayhary.blogspot.co.id/2014/06/pengelolaan-pembelajaran-pengertian-dan.html. Diakses pada 23 maret 2016  puul 21.30
Arianto Samier Irhash. Agustus 2008. “Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan pembelajaran”. (online). http://sobatbaru.blogspot.co.id/2008/08/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.  Diakses pada 23 Maret 2016 pukul 21.30

Kang Mousir. Januari 2015. “Variable Strategi Pembelajaran”. (online). http://www.cheminmyheart.com/2015/01/variabel-strategi-pembelajaran.html. Diakses pada 23 Maret 2016 pukul 21.30

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KELOMPOK 5 (UINAM PAI 1-2 2015) PENGELOLAAN PEMBELAJARAN"

Posting Komentar