KELOMPOK 5 (UINAM PAI 1-2 2015) PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
A.
Latar Belakang
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCOFKd8DQioQC5Nty8tYcuWdfnKcb8wMPVqUsdGI3DxCEs0Nl4CgzU477wMlHQPaEwJv_XZcNVEt8C-06EwNQHJpEYZOHuM9B4KMF7Z-lWIBvFmfibruvljgViJRW6zRCvOOsSLRoeYwo/s320/IMG_20200116_080106.jpg)
Dalam pelaksanaan
pembelajaran guru diharapkan mampu memahami tentang bagaimana cara mengelola
pembelajaran dengan baik. Pengelolaan pembelajaran merupakan sesuatu yang dalam pendidikan
karena tanpa adanya pengelolaan pembelajaran maka proses pembelajaran tidak
akan terarah dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
tidak akan tercapai secara optimal.
Pengelolaan
pembelajaran tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas.
Kegiatan pengelolaan pembelajaran dimaksudkan untuk menciptakan dan
mempertahankan suasana dan kondisi belajar. Sehingga proses belajar mengajar
dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Demikian pada saat proses
pembelajaran guru diharapkan mampu memotivasi belajar siswa, menerapkan
strategi serta pengelolaan motivasional dalam tindak pembelajaran agar dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian pengelolaan pembelajaran?
2.
Apa saja pengelolaan variabel dalam
pembelajaran ?
3.
Bagaimana strategi pengeolaan
pembelajaran ?
4.
Apa saja tahap pengelolaan pembelajaran
?
5.
Apa tujuan dan fungsi pengelolaan
pembelajaran ?
6.
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi
pengelolaan pembelajaran?
C.
Tujuan
1.
Dapat mengetahui pengertian pengelolaan
pembelajaaran.
2.
Dapat mengetahui pengelolaan variable
dalam pembelajaran.
3.
Dapat mengetahui strategi pengelolaan
pembelajaran.
4.
Dapat mengetahui tahap pengelolaan
pembelajaran.
5.
Dapat mengetahui tujuan dan fungsi
pengelolaan pembelajaran.
6.
Dapat mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pengelolaan pembelajaran.
II. PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan itu bersal
dari kata “kelola” dan istilah lainnya yaitu “manajemen” yang artinya
ketatalaksanaan, tata pimpinan. Maka disimpulkan pengelolaan itu adalah
pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan atau proses yang
memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan
kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.
Banyak didefenisikan
oleh para ahli tenatang pengelolaan. Terry, mengartikan pengelolaan sebagai
usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha
orang lain. Jhon D. Millet, pengelolaan
adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang
diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan. Andrew F. Siulus,
pengelolaan pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasion,
komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi
dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh
organisasi sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efesien.
Pembelajaran berasal
dari kata “belajar” yang artinya suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencari
informasi. Menurut Sudjana (1988) pengelolaan pembelajaran merupakan kegiatan
memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran
yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon) komponen-komponen
pembelajaran sehingga antara tujuan, materi, metode serta evaluasi menjadi
jelas dan sistematis.
Dari beberapa
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan pembelajaran dapat di
simpulkan suatu pengaturan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan mengenai
komponen-komponen pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
Pengelolaan pembelajaran merupakan suatu proses penyelengaraan interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
B.
Pengelolaan variable dalam
pembelajaran
Menurut Dunkin dan
Biddle, proses pembelajaran berada dalam empat variable interaksi, yaitu;
1.
Variable pertanda (presage variables)
berupa pendidik
2.
Variable konteks (contex variables)
berupa peserta didik
3.
Variable proses (process variables)
berupa proses kegiatan pembelajaran
4.
Variable produk (product variables)
berupa perkembangan peserta didik baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
Untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang optimal, maka keempat variabel pembelajaran tersebut harus
dikelola dengan baik. Ada 4 macam pengelolaan pembelajaran yaitu :
a. Pengelolaan
siswa
Siswa dalam Kedudukan kurikulum berbasis kompetensi
(KBK) merupakan “produsen” artinya siswa sendirilah yang mencari tahu
pengetahuan yang dipelajarinya. Siswa dalam suatu kelas biasanya mermiliki
kemampuan yang beragam, karenanya guru perlu mengatur kapan siswa bekerja
perorangan, berpasangan, berkelompok, siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan
sehingga ia dapat berkonsentrasi membantu yang kurang, dan kapan siswa
dikelompokkan secara campuran sebagai kemampuan sehingga terjadi tutor sebaya.
Belajar merupakan kegiatan yang bersifat universal dan multi dimensional.
Dikatakan universal karena belajar bisa dilakukan siapapun, kapanpun,
dimanapun. Karena itu bisa saja siswa merasa tidak butuh dengan proses
pembelajaran yang terjadi dalam ruangan terkontrol atau lingkungan terkendali.
Waktu belajar bisa saja waktu yang bukan dikehendaki siswa. Dan untuk itulah
guru dapat merekayasa segala sesuatunya. Guru dapat mengatur siswa berdasarkan
situasi yang ada ketika prosses belajar mengajar berlangsung.
b. Pengelolaan
Guru
Guru adalah orang yang
bertugas membantu murid untuk mendapatkan pengetahuan sehingga ia dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya. Guru harus dapat menempatkan diri dan
menciptakan suasana yang kondusif, karena fungsi guru disekolah sebagai “bapak”
kedua yang bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak.
c. Pengelolaan
Pembelajaran
Pengembangan pembelajaran pendidikan
agama islam memerlukan model-model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan isi
dan hasil yang diharapkan.
d. Pengelolaan
Lingkungan Kelas
Iklim belajar yang kondusif merupakan
tulang punggung dan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik
tersendiri bagi proses pembelajaran. Berkenaan dengan hal tersebut, sedikitnya
terdapat tujuh hal yang harus diperhatikan yaitu; ruang belajar, pengaturan
sarana belajar, susunan tempat duduk, penerangan, pemanasan sebelum masuk ke
materi yang akan dipelajari (pembentukan kompetensi), dan bina suasana dalam
pembelajaran.
C.
Strategi Pengeolaan Pembelajaran
Strategi pengelolaan
pembelajaran sangat penting dalam sistem stategi pembelajaran. Strategi
pengelolaan berkaitan dengan penetapan kapan suatu strategi atau komponen
strategi tepat dipakai dalam situasi pembelajaran. Ada empat hal yang menjadi
urusan strategi pengelolaan yaitu :
1.
Penjadwalan penggunaan strategi
pembelajaran
Guru harus untuk mampu
merancang kapan, strategi apa, dan berapa kali suatu strategi pembelajaran yang
digunakan yang semuanya berkaitan dengan kondisi pembelajaran yang ada.
Strategi pembelajaran dipengaruhi oleh tujuan dan karakteristik bidang studi,
kendala dan karakteristik bidang studi, karakteristik peserta didik.
2.
Pembuatan catatan kemajuan belajar siswa
Guru harus mampu
menetapkan kapan, berapa kali, apa jenis evaluasi yang dilakukan untu melihat
kemajuan belajar peserta didik. Hasil evaluasi penting dicatat untuk melihat
efektifitas dan efisiensi pmbelajaran yang dilakukan. Catatan ini penting untuk
melihat apakah strategi pembelajran yang dilakukan sudah sesuai atau belum, apa
penyebab rendahnya hasil peserta didik (guru / peserta didik / faktor lain),
apakah penjadwalan penerapan strategi sudah sesuai atau belum.
3.
Pengelolaan motivasional
Setiap strategi
pembelajaran yang diterapkan pasti bertujuan untuk meningkatkan motivasi
belajar peserta didik, sehingga guru dituntut untuk dapat mengembangkan
kiat-kiat khusus dalam melakukan penjadwalan penggunaan strategi penyampaian
yang bervariasi.
4.
Kontrol belajar
Guru harus mampu
merancang kegiatan pembelajaran yang mampu memberikan berbagai alternatif
pilihan belajar bagi peserta didiknya, sehingga pesera didik dapat memanage
diri untuk menentukan materi mana yang akan dipelajari, cepat lambatnya
belajar, dan cara belajar yang digunakan.
Dalam penerapan
strategi pembelajaran walaupun secara teoritis seorang guru telah paham tentang
langkah-langkah operasional suatu strategi pembelajaran. Namun, belum tentu
seorang guru akan mampu menerapkan strategi tersebut dalam pelaksanaan
pembelajaran dikelas. Keberhasilan guru menerapkan suatu strategi pembelajaran
sangat tergantung dari kemampuan guru menganalisis kondisi pembelajaran yang
ada, seperti tujuan pembelajran, karakteristik siswa, kendala sumber belajar,
dan karakteristik bidang studi.
1.
Tujuan pembelajaran
Dalam proses
pembelajaran, guru harus menetapkan terlebih dahulu tujuan pembelajran yang
ingin dicapai. Menurut taksonomi Bloom, secara teoritis tujuan pembelajaran
dibagi atas tiga kategori, yaitu tujuan pembelajaran ranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik.
2.
Karakteristik siswa
Karakteristik siswa
berhubungan denagn aspek-aspek yang melekat pada diri siswa, seperti motivasi,
bakat, minat, kemampuan awal, gaya belajar, kepribadian, dan sebagainya.
Karakteristik siswa yang amat kompleks tersebut harus juga dijadikan pijakan
dasar dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan.
3.
Kendala sumber/media belajar
Media pembelajaran
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Beberapa
hasil penelitian menyimpulakan bahwa ketersediaan sumber belajar sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Tanpa adanya sumber belajar yang memadai amat
sulit bagi seorang guru untuk melaksanakan proses pembelajaran.
4.
Karakteristik bidang studi
Struktur bidang studi
terkait hubungan-hubungan diantara bagian-bagian suatu bidang studi. Struktur
bidang studi mata pelajaran matematika tentu berbeda dengan struktur bidang
studi sejarah. Perbedaan struktur bidang studi tersebut membutuhkan strategi
pembelajaran yang berbeda pula. Misalnya dalam mata pelajaran sejarah guru
dapat memulai mata pelajaran dari pokok bahasan apa saja, sebaliknya mata
pelajaran matematika tidak bisa dilakukan seperti itu. Itulah sababnya,
pemahaman seorang guru terhadap struktur bidang studi yang diajarnya sangat
penting dalam penetapan metode pembelajaran yang akan digunakan.
D.
Tahap Pengelolaan Pembelajaran
Tahap-tahap pengelolaan
pembelajaran terdiri dari :
1.
Perencanaan, tahap perencanaan meliputi:
a. Menetapkan
apa yang mau dilakukan, kapan dan bagaimana cara melakukannya;
b. Membatasi
sasaran dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal
melalui proses penentuan target;
c. Mengembangkan
alternatif-alternatif;
d. Megumpulkan
dan menganalisis informasi;
e. Mempersiapkan
dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan. (Abu Ahmadi-Joko
Tri Prasetya: 32)
2.
Pengorganisasian, tahap pengorganisasian
meliputi:
a. Menyediakan
fasilitas, perlengkapan dan tenaga kerja yang diperlukan untuk melaksanakan
rencana-rencana melalui proses penetapan kerja;
b. Pengelompokan
komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur;
c. Membentuk
struktur wewenang dan mekanisme koordinasi;
d. Memutuskan
dan menetapkan metode dan prosedur;
e. Memilih,
mengadakan pelatihan dan pendidikan tenaga kerja serta mencari sumber-sumber
lain yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
3.
Pengarahan, tahap pengarahan meliputi:
a. Menyusun
kerangka waktu dan biaya secara terperinci;
b. Memprakarsai
dan menampilkan kepemimpinan dalam melaksanakan rencana dan pengambilan keputusan;
c. Mengeluarkan
instruksi–instruksi yang spesifik;
d. Membimbing,
memotivasi dan melakukan supervisi.
4.
Pengawasan, tahap pengawasan meliputi:
a. Mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan yang mengacu pada rencana;
b. Melaporkan
penyimpangan untuk tindakan koreksi dan merumuskan tindakan koreksi, menyusun
standar-standar dan saran-saran;
c. Menilai
pekerjaan dan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan.
E.
Tujuan dan Fungsi Pengelolaan
Pembelajaran
Tujuan pengelolaan
pembelajaran adalah untuk menciptakan proses belajar mengajar yang dengan mudah
direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dikendalikan dengan baik
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai ecara efektif dan efisien.
Fungsi pengelolaan
pembelajaran yaitu :
1. Merencanakan
tujuan belajar
2. Mengorganisasikan
berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar.
3. Memimpin,
yang meliputi memotivasi, mendorong, dan menstimulasi siswa.
4. Mengawasi
segala sesuatu, apa sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum dalam
rangka pencapaian tujuan.
F.
Faktor yang mempengaruhi
pengelolaan pembelajaran
Beberapa faktor yang
mempengaruhi pengelolaan pembelajaran yaitu :
1.
Kurikulum
Kurikulum kaitannya
dengan pengelolaan pembelajaran haruslah di rancang sebagai jumlah pengalaman
edukatif yang menjadi tanggung jawab sekolah dalam membantu anak-anak mencapai
tujuan pendidikannya, yang diselenggarakan secara berencana dan terarah serta
terorganisir, karena kegiatan pembelajaran bukan sekedar dipusatkan pada
penyampaian sejumlah materi pelajaran atau pengetahuan yang bersifat
intelektualistik, akan tetapi juga memperhatikan aspek pembentukan pribadi,
baik sebagai makhluk individual dan makhluk sosial maupun sebagai makhluk yang
bermoral.
2.
Gedung dan Sarana Kelas / Sekolah
Perencanaan dalam
membangun sebuah gedung untuk sebuah sekolah berkenaan dengan jumlah dan luas
setiap ruangan, letak dan dekorasinya yang harus disesuaikan dengan kurikulum
yang dipergunakan. Akan tetapi karena kurikulum selalu dapat beruabh. Sedang
ruangan atau gedung bersifat permanen, maka diperlukan kreativitas dalam
mengatur pendayagunaan ruang / gedung yang bersedia berdasarkan kurikulum yang
dipergunakan. Dalam konteks ini kepandaian guru dalam pengelolaan kelas sangat
dibutuhkan.
3.
Guru
Guru adalah orang yang
bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang bertanggung jawab dalam
membantu anak dalam mencapai kedewasaan masing-masing. Guru dalam pengertian
tersebut bukan sekedar berdiri didepan kelas untuk menyampaikan materi atau
pengetahuan tertentu, akan tetapi dalam keanggotaan masyarakat yang harus aktif
dan berjiwa bebas serta kreatif dalam mengarahkan perkembangan anak didiknya
untuk menjadi anggota masyarakat sebagai orang dewasa. Guru juga harus bisa
juga menciptakan suasana dalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar
yang dapat memotivasi sesuai untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh.
Berdasarkan uraian-uraian diatas jelas bahwa jabatan guru sebagai suatu profesi
tidak saja mulia, karena berhubungan langsung dengan masalah pendewasaan
anak-anak, akan tetapi juga merupakan tugas yang cukup berat. Tugas yang mulia
dan hanya dapat diwujudkan oleh orang-orang yang memiliki kecintaan terhadap
pekerjaan mendidik.
4.
Murid
Murid sebagai unsur
kelas memiliki perasaan kebersamaan, merupakan kondisi yang sangat penting
artinya bagi terciptanya kelas yang dinamis. Oleh karena, setiap murid harus
memiliki perasaan diterima terhadap kelasnya agar mampu ikut serta dalam
kegiatan kelas. Perasaan inilah yang akan menumbuhkan rasa tanggung jawab
terhadap kelasnya.
Sikap ini akan tumbuh
dengan baik apabila dilakukan tindakan-tindakan pengelolaan kelas sebagai
berikut :
a. Setiap
murid dilibatkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kelas, guru
hanya sekedar memberi petunjuk dan bimbingan agar program atau kegiatannya
sejalan dengan kurikulum.
b. Murid
diberi kesempatan dalam pembagian tugas-tugas untuk kepentingan kelas.
c. Bila
guru atau wali kelas berhalangan, bagi dan serahkanlah kepercayaan berupa
tanggung jawab mengatur rumah tangga dan disiplin kealas diantar murid.
d. Motivasi
agar setiap murid selalu bersedia mengatur kelasnya melalui kegiatan rutin,
misalnya membersihkan kelas, papan tulis dan lain-lain.
e. Kembangkanlah
kesediaan bekerjasama dalam setiap kegiatan.
f. Guru
bersama murid menyusun tata tertib dan disiplin kelas serta membentuk pengurus
kelas yang bekerja selama 1 tahun ajaran.
g. Mendorong
murid secara terus menerus agar ikut memikirkan kegiatan kelas dan berani
mengusulkannya untuk dilaksanakan bersama didalam atau diluar kelas.
5.
Diamika kelas
Kelas adalah kelompok
sosial yang dinamis yang harus dipergunakan oleh setiap wali atau guru kelas
untuk kepentingan murid dalam proses kependidikannya. Dinamika kelas pada
dasarnya berarti kondisi kelas yang diliputi dorongan untuk aktif secara
terarah yang dikembangkan melalui kretifitas dan inisiatif murid sebagai suatu
kelompok, untuk itu setiap wali atau guru kelas harus berusaha menyalurkan
berbagai saran, pendapat, gagasan, keterampilan, potensi dan energi yang
dimiliki murid menjadi kegiatan-kegiatan yang berguna. Dengan demikian kelas
tidak akan berlangsung secara statis, rutin dan membosankan.
6.
Lingkungan sekitar
Lingkungan sekitar
sekolah sangat mempengaruhi. Misalnya anak yang tinggal di sekitar lingkungan
yang masyarakatnya rata rata tidak bersekolah akan berbeda dengan anak yang
tinggal di lingkungan yang kenal dengan pendidikan.
III. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas
dapat disimpulkan bahwa :
1. pengelolaan
pembelajaran ialah suatu pengaturan rangkaian kegiatan yang saling berhubungan
mengenai komponen-komponen pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran yang
optimal.
2. Menurut
Dunkin dan Biddle, proses pembelajaran berada dalam empat variable interaksi,
yaitu;
a. Variable
pertanda (presage variables) berupa pendidik
b. Variable
konteks (contex variables) berupa peserta didik
c. Variable
proses (process variables) berupa proses kegiatan pembelajaran
d. Variable
produk (product variables) berupa perkembangan peserta didik baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
Ada 4 macam pengelolaan
pembelajaran yaitu :
a. Pengelolaan
siswa
b. Pengelolaan
Guru
c. Pengelolaan
Pembelajaran
d. Pengelolaan
Lingkungan Kelas
3. Strategi
Pengelolaan Pembelajaran ada 4 yaitu :
a. Penjadwalan
penggunaan strategi pembelajaran
b. Pembuatan
catatan kemajuan belajar siswa
c. Pengelolaan
motivasional
d. Kontrol
belajar
4. Tahap-tahap
pengelolaan pembelajaran terdiri dari :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengawasan
5. Tujuan
pengelolaan pembelajaran adalah untuk menciptakan proses belajar mengajar yang
dengan mudah direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dikendalikan
dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai ecara efektif dan
efisien.
Fungsi pengelolaan
pembelajaran yaitu :
a. Merencanakan
tujuan belajar
b. Mengorganisasikan
berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar.
c. Memimpin,
yang meliputi memotivasi, mendorong, dan menstimulasi siswa.
6. Faktor
yang mempengaruhi pengelolaan pembelajaran yaitu :
a.
Kurikulum
b.
Gedung dan Sarana Kelas / Sekolah
c.
Guru
d.
Murid
e.
Diamika kelas
f.
Lingkungan sekitar
B.
Implikasi
Sebagai calon guru
yang profesional hendaknya kita lebih
memahami mengenai pengelolaan pembelajaran yang benar agar kelak ketika sudah
menjadi seorang guru kita dapat melakukan pengelolaan pembelajaran dengan menciptakan suasana kelas yang efektif, menyenangkan
dan menimbulkan semangat belajar bagi peserta didik. Selain itu dengan
pengelolaan pembelajaran yang efisien dapat mewujudkan tujuan pembelajaran yang
optimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul Majid. 2005-2006.
“Perencanaan pembelajaran mengembangkan Standar Kompetensi Guru“. PT Remaja Rosdakarya.
Bandung
Ahmad Amhari. Juni
2014. “Pengelolaan Pembelajaran”. (online).
http://amdayhary.blogspot.co.id/2014/06/pengelolaan-pembelajaran-pengertian-dan.html.
Diakses pada 23 maret 2016 puul 21.30
Arianto Samier Irhash.
Agustus 2008. “Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan pembelajaran”.
(online).
http://sobatbaru.blogspot.co.id/2008/08/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html. Diakses pada 23 Maret 2016 pukul 21.30
Kang Mousir. Januari
2015. “Variable Strategi Pembelajaran”. (online). http://www.cheminmyheart.com/2015/01/variabel-strategi-pembelajaran.html.
Diakses pada 23 Maret 2016 pukul 21.30
0 Response to "KELOMPOK 5 (UINAM PAI 1-2 2015) PENGELOLAAN PEMBELAJARAN"
Posting Komentar