BAB 5 "MENUJU PESIMIS"

alahhh Putusan MK itu rencana yang telah diatur sedemikian rupa, mereka telah melakukan sesuatu yang dianggap "tak Mengapa" karena ngaruhnya tidak seberapa menurutnya, tak berefek bagi dirinya, tapi selalu memikir tentang "rakyat", siapa yang bilang "rakyat"? benar-benar rakyat kah?. Selalu terjadi seperti ini, masing-masing mengamankan diri sendiri. jika putusan bisa ngancam diri dan keluarganya, mending ikuti saja arahannya. 

begitu bengisnya mereka ini. dengan rencana yang masif dilakukan, bermain diwilayah "abu-abu" yang justru mengira para pendukungnya berkoar "mana buktinya junjungan kami curang?". sulit memang membuktikan curang. tapi segala tindakan dan intervensi yang dilakukan malah membuat terlihat jelas tapi seolah dianggap itu bukan bukti tapi asumsi. 

bodoh amat untuk kalian telah berhasil mensukseskan "kemenangan yang dibalut kegelapan" menurut kami yang melihat dari luar, namun pasti dalam hatinya "ini adalah kemenangan dari hasil kerja keras kami". tanpa menimang kalau yang dilakukannya jauh dari hati nurani yang sebenarnya. 

mereka kini berpesta menyambut kemenangan versi diri dan nafsu buasnya. pasti orang yang berkomentar alah menang curang aja bangga, lalu dibalas dengan "alah pasti yang kalah selalu ada alasan". padahal dua-duanya tolol. kalau curang coba disebutkan dengan argumentasi yang rapi dan sistematis, jika masih ada yang nyinyir soal argumen yang berbasis metodologi, berarti dialah "jahiliyah" yang masih hidup dimasa kini.

itulah skena peradaban sekarang. Berargumen dan kritik berarti "membenci", memuji berarti "mendukung", sesuatu yang tidak jelas solusinya jika terjadi terus menerus yang seperti ini. jika kritik itu diberikan mestinya ada kritikan bandingan yang basisnya metodologi sehingga sesuatu yang bisa ditemukan akar masalah dan solusinya. 

ini dibutuhkan peradaban sekarang. jika ada suatu permasalahan mestinya diberikan argumen yang berkualitas dan argumen berbandingan. sehingga saling berargumen biasanya pasti akan menemui titik temu tentang masalah yang sedang dihadapi. 



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "BAB 5 "MENUJU PESIMIS""

Posting Komentar