dunia mencekam karena Corona!

         


Angka korona terus melambung setahun ini, waktu tibanya di Indonesia pada awal bulan januari dan dikonfirmasi secara resmi oleh pemerintah pada bulan februari bahwa infeksi korona telah terjadi dikota Jakarta. Walau demikian, pemerintah mengeluarkan status darurat kesehatan. Semua fasilitas umum dibatasi, semua pekerjaan, pasar, sekolah, tempat ibadah bahkan tempat kerumunan ditutup sementara.

Demikian menjadi dampak bagi semua orang bahwa pembatasan yang dilakukan karena corona sudah semakin membahayakan dan menuai kecaman banyak pihak. Sebab secara tiba-tiba ekonomi mengalami penurunan angka yang drastis, tidak hanya itu, dalam segala bidang mengalami banyak kendala.

Kehilangan pekerjaan, stress. Seluruh agenda dicanangkan akan terselenggara terhenti. Pekerja harian seperti buruh, ojek, dan para pedagang kaki lima pun harus ditutup. Pemerintah segera mencari dan menjalankan strategi untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Kampanye agar menjaga jaga jarak, memakai masker, menunda keluar rumah apabila tidak terlalu penting juga memakai anti bakteri agar tubuh tetap steril dari bakteri atau virus. Adanya corona, orang menjadi banyak tahu tentang virus dan kesehatan. Walau banyak terjadi perdebatan soal virus corona namun pengetahuan mereka secara tidak sadar justru lebih banyak memahami.

Perbincangan mengenai kegiatan yang dilakukan ditengah pendemi terus digaungkan. Pemerintah mendorong seluruh pihak agar tetap produktif dan orang-orang kreatif pun bermunculan. Otak bekerja semaksimalkan mungkin menemukan solusi dari ketertinggalan ini. Bisnis rumahan juga menjadi alternatif andalan banyak orang.

Ibu-ibu tidak mau ketinggalan. Tanaman hias dan bunga-bunga yang langka terus dikejar untuk dikoleksi juga sebagai nilai jual yang fantastis. Bukan main, penjualan tanaman hias salah seorang Ibu rumah tangga bisa mencapai ratusan juta. Sebuah keberkahan dari adanya virus covid-19. Semua yang mereka lakukan tersebut untuk menghilangkan stress dan gunda akibat pekerjaan sebelumnya terhenti. 

Belakangan ini yang terjadi banyak yang berspekulasi mengenai virus Covid-19. Ada yang tak percaya dan ada juga yang membela mati-matian adanya virus Covid-19. Namun terlepas daripada itu ada pertanyaan radikal secara umum bahkan hampir semua orang didunia menanyakan ini. “kapan Virus Covid-19 berakhir?”.

Banyak yang mengalamatkan pertanyaan itu kepada tenaga medis dan para relawan. Bahkan justru tenaga medis dan para relawan pun telah menjadi korban akibat Virus covid-19 ini. Tidak tanggung-tanggung, tiap hari bahkan tiap jam ada diantara mereka mengalami depresi, keletihan, pingsan, bahkan merenggang nyawa untuk menyelamatkan para pasien yang terkena virus covid-19.

Sebuah jasa yang tak sepantasnya kita tanyakan kepada mereka pertanyaan-pertanyaan yang kritis . Untuk membalas jasa mereka seharusnya menyediakan secara fisik dan mental agar mereka benar-benar menjadi nyaman dan enjoy melaksanakan tugas merawat para pasien.

Masyarakat justru mesti berempati dan mensupport dari belakang para tenaga medis dan para relawan yang berjuang habis-habisan demi menyelamatkan mereka yang terinfeksi Virus Covid-19. Pemerintah dalam hal ini, telah berkontribusi amat banyak bahkan dana yang disalurkan juga sepenuhnya untuk keperluan pengobatan dan penyembuhan para pasien Covid-19.

Semua orang yang sakit dan semua orang yang tidak sakit akan berharap kesehatan pulih kembali. Tidak ada satupun orang dimuka bumi berharap akan sakit secara berlarut-larut. Semua berharap kesembuhan dan melanjutkan kehidupan lalu berbahagia.

Pertanyaannya “kapan Virus Covid-19 akan berakhir?”. sambil menunggu jawaban itu, kita bertanya kepada diri. “kapan terakhir kali kita sadar bahwa Virus Covid-19 sewaktu-waktu akan membunuh kita?”.

Sekian.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "dunia mencekam karena Corona!"

Posting Komentar