TULISAN SENJA
Awal mula cerita dalam menjalani kehidupan ini dan hal yang tak
terduga terjadi dalam beberapa decade ini. Hidup seakan mati esok, tak peduli
usia insannya jika tiba masanya maka jua akan kembali kepada-Nya. Namun yang
terjadi saat ini, menjalani dengan matang harus disertai dengan kemudahan.
Tuhan pun senantiasa melihat hamba-Nya yang sedang kesulitan. Dalam kitab-Nya
selalu disebutkan bahwa sebutir kebaikan akan dibantu dengan segenggam kebaikan
pula. Perih yang terjadi tak menjadi halangan bagi mereka yang terus berusaha
agar menjadi tenang berharap semua rintangan namun kebahagian yang tiap detik
menghampiri bagai butir hujan yang turun dengan tak beraturan. Seorang tokoh
Islam mengatakan bahwa Islam dan Muslim adalah dua kata yang berbeda makna
namun satu tujuan yaitu kebaikan. Islam adalah ajaran sedangkan Muslim adalah
penerapan dari ajaran. Makanya Muhammad Abduh pernah berkeliling ke Prancis melihat
seorang penjual Koran meletakkan korannya dan ia pun pergi meninggalkan Koran
tersebut. Setiap orang yang lewat, mengambil Koran dan menyimpan uang didekat
Koran itu. Dan ketika Muhammad Abduh pulang ke tanah Arab, melihat orang yang
beragama Islam mencuri ditengah kota. Maka Muhammad Abduh berkesimpulan bahwa
aku melihat Islam di Barat namun Aku tidak lihat Muslim Disana, dan Aku melihat
Muslim di Timur namun aku tidak melihat Islam disana janji untuk setia dalam
benak adalah satu dari sekian banyak kendala dalam hidup. Aku akan setia dalam
beberapa hal dan akan tidak akan setia beberapa hal. Misalnya dalam duduk senja
aku terdiam teruslah belajar untuk jadi pemenang. Aku terus menulis dan entah
apa yang akan kulakukan slanjutnya apabila aku pulang akan terjadi pada waktu
yang akan dinantikan oleh beberapa orang. Apa yang terjadi? Entah aku tidak
akan memberi tahu siapapun tentangku. Tentang hidup ini. Penuh dengan luka aku
terus menjadi diri sendiri dan menjadi siapappun adalah suatu pelangggaran dalam
hidup ku apavbila dalam hidup aku menjadi keliru dengan beberpa hal maka aku
tidak akan hidup leih lama lagi. Apakah aklu khawatir ddengan hidup ku saat
ini. Semua orang telah mengenal islam sebagai agama atau sebagai simblo saja?
Beberapa hal; yang mungkin aku tidak setia dengan hal itu adalah aku menjadi
hamba yang lalai dan tidak tahu menempatkan kebenaran dimanapun aku berada.
Terus mengeluh dengan keadaan yang begitu mengganggu apakah yang terjadi jika
hidup ini menjadi rumit. Cinta bukan harapan yang terus kau eluh-eluhkan
minimal hari ini aku menjadi sesuatu berguna dari hari kemarin. Itu yang harus
kulalukan. Namun aku ingin sekali menjadi penulis satu buku dalam hidupku tapi
aku tidak tahu judul buku yang ku tulis itu apa. Menjadi muslim atau mejadi
Islam? Judul yang menarik bukan? Lebih baik terdiam membahas segala yang
menyangkut hidupku Lagi.berhenti untuk berharap kepada seseorang yang
belum tentu ia akan bersamamu dikemudian
hari. Jadi untuk saat ini aku ingin
menjadi diriku bukan orang lain. Aku terus berfikir judul buku apa yang mesti
kutulis. Disamping banyak orang yang sudah malam membaca buku. Namun bukan itu
tujuan dari aku menulis.tapi aku akan dikenaang oleh orang dimasa depan bahwa
aku pernah hidup dimasa lalu. Terus menulis sampai titik dimana kita jenuh
untuk tidak menulis lagi. Siapa sangka menulis mendapatkan banyak manfaat dari
mengetik. Aku mulai memhami banyak hal dari menulis. Yang bertama mencerdaskan
ortak. Membuat otak bekerja lebih cepat dan baik. Semua yang terjadi dalam
hidup ini adalah bagian dari perjuangan hidup. Semua akan mati. Siapapun itu
tepat pada waktunya kita akan kembali kepadanya. Tapi apakah dengan mengeluh
seperti ini semua akan selesai?tentu tidak aku terus belajar memahami kehidupan
yang fana ini. Terus belajar dan berjuang mencerdaskan kehidupan banyak dan
ikut menjalankan ketertiban duna. Yang adil dan jujur menjadi manusia yang
merdeka. Akan ada pesta kemerdakaan yang diadakn setiap tahunnya. Nmun yang
terpenting dalam menyambut hari kemerdakaan adalah bagaimana kita intropkesi
diri bahwa kita ini benar-benar merdeka atau hanya sebagai symbol bahwa merdeka
adalah antara hak kita memperoleh kebebasan dari penjajah? Merdeka tidak
berhenti pada itu. Merdeka yang sesungguhnya adalah kita mampu bebas dalam segala
hal. Sejahtera dari permaslahan social dan ekonomi yang sering terkendala dan
setiap dari kita tak boleh ada yang lapar. Itu adalah dari konsekuensi dari
bagaimana kita menjadi senja untuk setiap hari. Namun hari berbeda dengan
sebelumnya. Aku terus berpikir apa yang akan kulakukan selanjutnya. Begitu
banyak rintangan dihadapi. Mengulang yang lalu atau menganggap aku tak berbakat
untuk menulis. Apa kah ini derita dimata. Atau derita dalam jiwa mengapa engkau
tak pedulikan segala apa yang kuhadapi. Sepasang roda melambung. Kasih pun
deras mengair cemerlang sebening embun. Pernah engkau coba emmbaxca srot dalam
meyimpanb rindu sejuta impian sejuta harapan mengapa mesti engkau abaikian.
Selama musm belum bergulir masih ada waktu saling mmbuka diri sejauh batas
pegnertian pintu tersimab cinta mengalir sebening embun selama musim belum
bergulir masih ada wakjtu saling membuka diri sejauh batas pengertian. Pintu
tersiba cint amengalir sebening embun. Kasih smeakin deras menglair cmerlang
sebening embun. Besaok dirgahayu 19545 sebuah kemerdakaan oleh para pendahulu.
Namun yang terjadi sekarang kemerdekaan terus dirasakan sebagai apa? Pikiran
yang dibatasi dengan tak boleh mengkritik pemerintah dan taat dan patuh atas
peraturan pemerintah. Sebuah pendapat hanya akan diterima jika dapat membantu
pemerintah. Dono warkop telah jauh sebelumnya mengatakan kalau kita masih
dikurung oleh status social. Bukan katanya apa tapi siapa yang berkata. Artinya
hanya orang tertentu yang dapat diterima argumenya atau kritiknya. Jika itu
kekuasaan, maka akan diterima dan disambut sebagai bak pahlawan justru jika
kita mengkritik pemerintah yang melakukan kebijakan yang dapat menyenyasarakan
masyarakat luas, maka kita akan dicap sebagai penganggu dan pantas dikurung
sebagai penjahat. Apakah ini adalah boleh dikatakan sebuah arti kemerdekaan?.
Aku masih bingung. Mencari yang kau setiap kali ku panggili namamu hanya selalu
gema suara ku dengar yang terdengar rindu. Makna kemerdekaan seperti apa?
Menuliskan salah satu lagu yagns suka yaitu “masihasnghgup kutahnkan mesi telah
lumatkan hati ini. Kau syasap luka baru diatas luka laa coba bayangkan betapa
sakitnya hanya tuhan yang tahu pasti. Sementara akuk bangganya. Begitu tulusnya
kubuka tangannya langit mednung malam untukku ternyata menganggumkan cinta.
Tetapi. Petir menyambar hujan opunt urun ditengah jalan aku mengurung bila
kasih cinta kehilangan makna ternyata mengangumkan cinta harus ditebus dengAN
LUKA lara. Tak bisa kulakukan yang terbaik. Kini aku menyatakan cinta kepadanya
ternyata ia terdiam dan tak memberi jawaban. Mungkin dia tak ingin ada yang
terluka kecewa dan perpisahan adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan.
Tak mampu aku melewati segala hal yang terjadi. Aku telah
kehilangan dia. Aku akan terus melanjutkan hidup ini. Namun yang terjadi, luka
yang terus terasa ini menjadi sulit untuk disembuhkan apapun yang terjadi tak
pantas aku mengungkitnya kembali. Tersadar bahwa luka yang saat ini adalah
beban yang harus dipikul sebagai rasa
sakit yang terjadi. Apapun alasannnya,
menjadi pengecut itu tidak boleh. Aku tadi membaca salah satu cerita dari sunan
kalijaga atau raden Syaid atau syeikh said atau syek Malaya. Yang merupakan
salah satu wali sanga yang hidup pada masa awal menyebaran Islam di Jawa. Dalam
bukunya membahas tentang ajaran dari sunan kalijaga yaitu tentang esensi hidup
dalam praktek nilai-nilai Islam melalui tingkah laku dalam kehidupan
sehari-hari. Aku tak mungkin memberikan prasangka yang baik tnetang ssuatu yang
buruk terhadap perilaku seseorang. Apapun yang terjadi hari ini adalah
pelajaran untuk esok. Selalu memikirkan dengan kegagalan? Mengapa karena
usahaku hari ini membuat tidak bisa aku berhasil dimasa depan? Apakah seperti
itu? Apakah rezeki dengan usaha dikalahkan oleh rezeki karena seusaha apapun seseorang
bila tidak rezekinya maka akan percuma. Sebaliknya jika usaha biasa-biasa saja
tapi itu adalah rezeki nya maka ia akan berhasil.
Tapi pada saat aku di SMA dulu tiap hari aku suka belajar memahami
pelajaran matematika dan usahaku sangat maksimal hingga banyak orang mengenalku
karena aku bisa memahami matematika lebih cepat dari yang lain bahkan saat ada
perlombaan maka aku segera dipanggil untuk diikut sertakan dalam perlombaan. Ternyata
usaha dan rezeki adalah satu dari sekian banyak cara orang berbeda. Ada
usahanya yang keras untuk masuk dan lulus di satu bidang namun gagal atau tidak
lulus. Ada pula orang yang agaknya santai tidak terlalu usaha namun ia dapat
lulus dengan baik. Maka itu karena rezekinya? Itu sampai sekarang membuat aku
bingung dengan kondisi yang berbeda ini. Tuhan selalu memberikan tempat terbaik
dan selalu memberikan yang terbaik bagi hambanya. Mungkin adalah satu kalimat
yang bisa membuat aku lega karena Semaksimal apapun usahanya kalau memang tuhan
mengizinkan untuk lulus ditempat itu maka percuma. Tapi katanya rezeki boleh
diubah dengan Usaha yang sungguh-sungguh dengan kerja keras yang disiplin
karena sangat menghargai usaha hambanya dalam mencapai tujuan yang baik.
0 Response to "TULISAN SENJA"
Posting Komentar