Teruslah Bodoh

     Bangsa kita disebarkan dengan pikiran, dilahirkan dan dirawat dengan pikiran. Semua pihak yang telah membangun negeri ini adalah semuanya itu PEMBACA dan PENULIS. mereka senantiasa berada dalam imajinasi yang mustahil terjadi dan dapat diwujudkan dengan tindakan dengan berbagai cara. 

    kita sekarang diserang dengan banyak hal dengan banyak permasalahan. kita berada di Era semua bisa dijadikan alat ukur kebenaran, asumsi, pendapat, penggalan kalimat bahkan jadikan standar kebenaran yang diyakini benar dan tidak bisa dibantahkan. Semua lari dari metodologi berpikir dan meriset kebenaran lebih sulit daripada menerima kebenaran. semua yang lakukan sekarang ini memunculkan banyak sekali pertanyaaan dikepaala saya. 

    memperbaiki diri jauh lebih utama ketimbang harus mengurusi orang lain, yang notabene yang tidak berpengaruh dalam meningkatkan kualitas hidup kita. problem hidup saya sangat rumit dan sepersekian detik bisa jadi kebaikan dan sepersekian detik bisa jadi keburukan. 

    apapun yang akan saya lakukan saat ini sangat membingungkan. saya sudah mencoba berubah tapi keburukan ini silih berganti masuk demi menghancurkan diri ini. Jadi apa yang bisa lakukan agar keburukan ini menjauh bahkan menghilang dari hidupku? satu-satunya cara adalah merombak total perilaku dan berubah karakter menjadi tidak seperti biasanya. yang dulunya peduli dan bahkan sangat peduli berubah menjadi acuh dengan sekitar, menjaga jarak dengan siapa pun, tanpa terkecuali, kebiasaan-kebiasaan yang dulunya dengan enteng dilakukan sekarang harus ada jarak agar semua bisa pulih kembali. 

    harus diakui saya seperti ini karena lingkungan yang menjadikan saya berubah. dimana dan kapanpun saya berada dilingkungan itu, saya berubah. problem negeri yang jauh lebih rumit ketimbang problem yang terjadi pada diri sendiri. saya guru pun hampir akan menyerah dan muak dengan kondisi bangsa saat ini tapi saya jauh lebih muak dengan apa yang terjadi pada diri saya sendiri. segala penyesalan itu terus menghampiri dan menjadi buruk pada perkembangan emosional saya sendiri. 

    daripada memikirkan bangsa yang tak peduli pada diri sendiri maka terlebih dahulu saya harus fokus menyelesaikan masalah yang terjadi pada diri saya sendiri. jadi mulai besok dan seterusnya saya harus berubah menjadi sesuatu yang tak biasa. menjadi pulih kembali menjadi RADIKAL kembali. membatasi diri kembali, dan menjadi hidup yang solutif. 

    SAYA DEKLARASI HARI INI UNTUK MERUBAH DIRI MENJADI SEPERTI SEMULA. MENJADI DIRI SENDIRI DAN TIDAK MENJADI ORANG LAIN ATAU KEINGINAN ORANG LAIN. HARI INI DAN SETERUSNYA HARUS SELALU MENJADI DIRI SENDIRI. APAPUN YANG TERJADI RESIKO YANG MUNCUL DAN KEJADIAN YANG TERJADI SEMUA ITU ADALAH PENYEBAB DARI APA YANG SAYA PILIH HARI INI KEMBALI KE MASA LALU DAN MENJADI PRIBADI SESUATU DENGAN JATI DIRI SENDIRI. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teruslah Bodoh"

Posting Komentar