Filsafat Stoik "Aphateia"
Aphateia artinya Pemanah. Gaya Hidup terbaik itu seperti pemanah. ketika kita memanah maka kita akan mengarahkan segala daya dan kemampuan kita menuju target yang telah kita tuju dan saat begitu sudah maksimal bidikannya lalu melepaskan anak panahnya maka tidak ada lagi yang bisa dilakukannya selain melihat di ujung targetnya berhasil atau meleset dari target.
Seperti itu juga hidup kita ternyata, setelah kita menentukan tujuan yang akan dicapai, maka segala usaha yang kita maksimalkan itu dan persiapannya telah matang sedemikian rupa, maka lepaskanlah jalani sajalah, dan kuatkan diri untuk bertawakkal urusan berhasil atau tidaknya bukan urusan kita.
yang kita kerjakan hanyalah menikmati setiap proses yang telah kita maksimalkan kesiapannya, serahkan hasilnya kepada Allah swt. Seorang Pemanah ketika telah melepaskan anak panahnya maka dia bisanya hanya bertawakkal meleset atau tidak dia hanya berpasrah setidaknya dia telah legah karean sudah mengerahkan segala daya kemampuannya tadi sebelum anak panahnya dilepaskan.
yang membuat kita kadang lemah dalam mencapai tujuan atau bahkan gagal mencapai tujuan karena kita sendiri ketika membidik anak panahnya itu asal-asalan. sehingga tiap kali ia mencoba-mencoba akan terus meleset hingga tidak akan mencapai target yang diinginkan.
Seperti halnya orang yang telah menetapkan tujuan hidupnya tapi dalam mempersiapkan dan mengarahkan dirinya untuk mencapai tujuan dengan biasa-biasa saja atau hanya malas-malasan saja maka dia sendiri akan sulit dan susah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya.
dan biasanya ketika ia gagal mencapai tujuannya maka ia akan menyesal karena tidak mempersiapkan dengan baik untuk mencapai tujuan yang telah dipilihnya.
0 Response to "Filsafat Stoik "Aphateia""
Posting Komentar