Narsisme
Narcissus adalah seorang pemuda dalam mitologi Yunani yang sangat terobsesi dengan dirinya sendiri sampai ia jatuh cinta dengan bayangan sendiri ketika melihat bayangan wajahnya di air Sungai dan itu juga sekaligus yang akhirnya membunuhnya tenggelam dalam air dan meninggal dunia. Narcissus seorang pemuda yang tampan dan seorang Pemburu di salah satu Desa. ia sangat tampan dan sakin tampannya ia menolak semua wanita yang menyukainya.
Narcissus pernah diberitahu kepada salah seorang Nabi yang buta bahwa ia akan hidup jikalau ia tidak menganl dirinya sendiri. sehingga Narcissus tumbuh menjadi Pemuda yang dingin, sombong kepada orang lain dan merasa dirinya lebih baik daripada orang lain.
dari Nama Narcissus lah diserap menjadi nama Narsis. yang kita istalakan sekarang sebagai orang sangat menyukai diri sendiri secara berlebihan dan selalu ingin mendominasi atau tampil lebih baik dari orang lain.
seorang Narsisme ini selalu ingin tampil dan ingin dilihat orang lain sebagai orang ingin dicintai dan dikagumi, misalnya yang terjadi sekarang. banyak orang yang terlihat telalu menampilkan dirinya dipublik media sosial baik, fotonya, cerita dirinya, bahkan setiap detik kegiatan dirinya selalu di post beberapa media sosialnya demi mendapatkan perhatian dan pujian dari orang lain dan selalu berharap reaksi orang yang melihat apa yang ditampilkan itu kepada orang lain.
seorang Narsisme juga selalu merasa dirinya adalah bintangnya atau seorang sebagai pemeran utama dalam cerita yang dibuatnya. sehingga iya merasa dapat menguasai sekitarnya dan sulit berempati terhadap apa yang dialami orang lain.
Narisisme juga selalu merasa dirinya mempunyai sesuatu yang luar biasa yang harus diketahui oleh banyak orang sehingga ia selalu menganggap orang lain dengan derajat kepentingan yang sama dan merasa bahwa kepentingan dirinya jauh lebih harus dipenuhi daripada dengan kepentingan orang lain.
dalam perkembangannya Narisisme terbagi menjadi dua yaitu Grandiose Narsisme dan Vulnurable Narcisme. kalau Grandiose itu mereka memiliki karakter yang ekstrovert, mendominasi dan selalu mencari perhatian. sedangkan Vulnurable lebih pendiam, ia merasa sangat mudah terancam dan diremehkan.
semua dari kita pasti memiliki sifat narsis namun ketika ia sudah berlebihan maka akan mendapatkan efek buruk dari dirinya sendiri dari Narsis yang berlebihan tersebut. Sehingga kita seharusnya terus refleksi diri dengan apa yang telah kita lakukan. namun bila kita sudah overdosis dari berbuat narsis maka akan sulit melakukan intropeksi atau refleksi karena maresa ada sesuatu yang salah dalam dirinya dan seorang Narsisme tidak akan merasa dirinya salah dan melakukan perbuatan buruk sehingga selain sulit untuk pulih dari penyakit narsisme ia juga sulit berempati tentang apa yang dialami orang lain bahkan teman terdekatnya akan terbaikan bahkan hanya sekedar mendengarkan dan kurang menaruh perhatian padanya.
yang lebih bahayanya lagi ketika seorang pemimpin dan memiliki rasa narsis yang berlebihan maka ia akan terlihat egoisme dan akan membuat aturan yang menguntungkan dirinya dan merugikan orang lain. jika ia seorang yang mempunyai pasangan maka ia akan cenderung berbohong demi melihat dirinya terlihat tulus dan baik. selain daripada itu seorang Narsisme juga memiliki rasa iri yang sangat tinggi terhadap orang lain dan ia merasa bahwa orang lain juga punya rasa iri yang tinggi terhadap dirinya.
yang bahaya selanjutnya seorang yang memiliki sifat narsisme ini apabila telah mendapatkan saingan dan popularitasnya menurun maka ia akan bertindak lebih agresif dan berujung menyakiti dan merugikan orang lain. bahkan mereka jika ia kehabisan pasokan Narsisme nya maka ia akan melakukan segala cara bisa bertahan dari popularitasnya dan tidak peduli lagi tindakan ia lakukan benar atau salah merugikan orang lain atau tidak.
ada pula penyakit Narisisme yang lebih parah dan lebih ekstrem yaitu NPD (Narcisistic Personality DIsorder) ada beberapa ciri dari NPD ini yaitu : merasa dirinya memiliki sesuatu yang sangat besar, memiliki masalah empati, memiliki hak yang besar, dan memiliki kebutuhan untuk pujian dan perhatian.
NPD bisa dilihat dari gejalanya ketika ia bertemu dengan orang lain maka ia akan agresif dan merendahkan orang lain, biasanya juga sering menilai orang keliru dan menilai buruk orang lain. bahkan gejala NPD ketika bercerita selalu menggunakan diksi "paling baik, terbaik, sangat hebat, dll. ia dalam hidupnya sangat manipulatif dan sering menyalahkan orang lain.
0 Response to "Narsisme"
Posting Komentar