Kesal Chapter 2

 


    Kekesalan ini menjadi sangat bengis ketika banyak orang memberi harapan kepada orang lain demi mencari popularitas dirinya dan tidak sadar bahwa harapan itu bohong dengan membuat orang lain menderita karena harapan itu. Kenapa orang sekarang tidak bisa menimang dengan matang apa yang lakukan. Hanya karena hidupnya terancam, mencari cara agar ia keluar dari penderitaannya dengan mengorbankan orang lain agar hidupnya kembali Normal.

    yah, yang saya maksud adalah para Konten kreator mengejar viewer dengan segala cara. Mencari informasi yang menjadi orang lain penasaran dengan informasi itu. Misalnya, Info tentang rekrutmen PPPK guru. Belum ada info resmi dari BKN tentang penetapan formasinya,  orang-orang yang ngakunya konten kreator ini membungkus informasi awan-awan yang belum jelas kebenarannya dijelaskan secara menyakinkan seakan-akan itu adalah kebenaran yang diterimanya. Tapi pada akhirnya ia hanya menjelaskan "menunggu waktu".
    Begitu busuknya orang membuat konten sampah seperti ini demi mengejar viewer. Sama saja dengan Pemerintah Pusat yang membungkus dirinya dengan kemasan yang sangat cantik dan menarik tapi isinya itu busuk, kadalauarsa dan menyebabkan orang lain merenggut harapan palsu menjadikan orang lain  menderita. Begitu bengisnya mereka.
    Saya hanya bisa melanjutkan hidup yang menyebalkan ini. selalu saja benakku memupus harapan untuk hidup tenang. apa yang saya lakukan tidak menjadikan semuanya berubah. selalu mencoba dan mencoba pada akhirnya tidak ada hasil. Hanya mendapatkan proses yang menyebalkan. Apakah ini harus menjadikan diri saya harus mengubah secara radikal alur hidup?. 
    Mungkin saya selalu menggantungkan harapan di Daerah ini.  selalu berharap ada Keajaiban yang Allah turunkan dan mengubah segalanya. Tapi lagi-lagi itu adalah Utopia hanya ada dalam angan-angan saja. Bagaimana cara menghilangkan kekecewaan ini?
    

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kesal Chapter 2"

Posting Komentar